Tim penanggulangan bencana bersama warga lantas bergotong royong untuk membuat dapur umum, guna memenuhi kebutuhan konsumsi warga.
Merdeka.com, Banyuwangi - Peristiwa banjir yang menggenangi Desa Seneporejo dan Kesilir, Kecamatan Siliragung, Banyuwangi, langsung mendapatkan penanganan cepat dari tim penanggulangan bencana BPBD, Tagana bersama pemerintah desa setempat.
Dari 108 rumah warga yang terdampak banjir akibat luapan Sungai Bango, ada 29 warga sudah dievakuasi akibat rumahnya tergenang air setinggi 2,5 sampai 4 meter.
Tim penanggulangan bencana bersama warga lantas bergotong royong untuk membuat dapur umum, guna memenuhi kebutuhan konsumsi warga. Selama banjir menggenang pada hari Minggu (11/2), ada 500 nasi bungkus dibagikan ke warga.
"Itu untuk sekali makan. Jadi totalnya ada 1500 nasi bungkus untuk kebutuhan konsumsi," ujar Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Banyuwangi, Eka Muharam, Senin (13/2).
Saat ditemui di lokasi, air banjir sudah surut dan warga mulai membersihkan rumah dan menjemur perabot basah. Meski demikian tim penanggulangan bencana masih terus standby untuk memenuhi kebutuhan logistik warga dan antisipasi adanya luapan sungai kembali.
"Dapur umum ini juga swadaya masyarakat sini. Jadi tim BPBD juga cepat menangani bantuan, jam 7 mendapat laporan jam 8 sudah menangani evakuasi dan membantu logistik," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, saat meninjau lokasi terdampak banjir.
Anas mengatakan, penanggulangan bencana di Banyuwangi memang diharuskan cepat. Sebab semua tim penanganan bencana, Babinkamtibmas, dan pemerintah daerah sudah terintegrasi dengan grup Whatsaap.
Di sisi lain, Desa Seneporejo juga memiliki Mobil Desa Siaga yang selalu siap melayani masyarakat seperti mengantar orang sakit, meninggal dunia dan tanggap darurat.
"Jadi ini bukan ambulan, tapi mobil siaga. Selalau standby di balai desa. Dan ini inisiatif dari desa kami," ujar Markus Adianto, Kepala Desa Seneporejo.