1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Tinjau seleksi CPNS, Bupati Anas: Kita optimistis dapat pegawai kompeten

"Alhamdulillah, pelaksanannya berjalan lancar. Tidak ada kendala teknis sejauh ini," kata Anas.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. ©2018 Merdeka.com Editor : Endang Saputra | Kamis, 01 November 2018 17:05

Merdeka.com, Banyuwangi - Seleksi kompetensi dasar (SKD) pelamar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Pemkab Banyuwangi dimulai hari ini, Kamis (1/11). Memantau pelaksanaannya, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas meninjau langsung hari pertama pelaksanaan seleksi.

"Alhamdulillah, pelaksanannya berjalan lancar. Tidak ada kendala teknis sejauh ini," kata Anas.

Anas menjelaskan, pihaknya menaruh perhatian besar pada masalah rekruitmen pegawai. Salah satunya dengan menerapkan standar IPK minimal bagi pelamar CPNS Banyuwangi.

"Rekrutmen adalah bagian penting, saya tidak mau main-main. Ini bagian dari upaya mendapatkan pegawai yang kompeten," kata Anas.

Diketahui, di antara total 5.122 pendaftar, jumlah pelamar yang lolos seleksi administrasi mencapai 3.279 orang. Mereka yang lulus seleksi administrasi berhak mengikuti seleksi kompetensi dasar (SKD) pada hari ini.

Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Regional II Badan Kepegawaian Negara (BKN), Purjianto, menambahkan, hari pertama pelaksanaan seleksi di Banyuwangi berjalan lancar. Sebagai daerah yang melaksanakan seleksi secara mandiri, Puji menilai Banyuwangi telah menyiapkan seleksi ini dengan baik. Seleksi kompetensi CPNS dilakukan dengan sistem computer assisted test (CAT).

"Pelaksanaan di Banyuwangi berjalan lancar. Fasilitasnya bagus, bahkan di Jawa Timur ini sepertinya yang paling bagus, gedung dan tempatnya representatif," ujarnya.

Ditambahkan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Banyuwangi Nafiul Huda, BKD menjadwalkan dalam satu hari ada lima sesi (gelombang) seleksi. Setiap sesi diikuti 60 peserta tes.

"Kami perkirakan, tes berlangsung hingga 12 hari. Sabtu Minggu tetap kami gelar tes," kata Huda.

Pada tahapan seleksi ini, peserta akan dihadapkan 100 soal dengan tiga kategori. Yakni tes karakteristik pribadi (TKP), tes intelegensia umum (TIU), dan tes wawasan kebangsaan (TWK) yang harus diselesaikan dalm waktu 90 menit.

"Untuk lolos dari babak ini, peserta harus mampu mencapai ambang batas minimal sebagaimana diatur Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Nomor 37 Tahun 2018. Untuk pelamar formasi umum, total nilai ambang batas minimal sebesar 298. Rinciannya, nilai TKP minimal 143, TIU sebesar 80, dan TWK sebesar 75," jelas Huda.

"Ini juga berlaku untuk untuk pelamar formasi cumlaude. Bedanya, nilai TIU pelamar formasi lulusan terbaik berpredikat dengan pujian itu minimal 85," kata dia.

Sedangkan untuk pelamar formasi disabilitas dan formasi eks tenaga honorer kategori dua (K-2), total nilai yang harus diraih minimal sebesar 260. Dengan catatan, TIU minimal untuk formasi disabilitas sebesar 70 dan TIU minimal pendaftar formasi eks K2 sebesar 60.

Sementara itu, sejumlah peserta mengaku telah mempersiapkan diri dengan baik. Seperti Muhamad Ali, asal Probolinggo yang mencoba peruntungannya di Banyuwangi. Dengan modal Indeks Pretasi Komulatif (IPK) 3,2 D3 Keperawatan Akreditasi A, dia memilih Banyuwangi untuk seleksi CPNS.

"Saya sangat berharap dengan kemampuan yang saya miliki bisa lolos ke tahap selanjutnya," kata Ali.

Hal yang sama juga diutarakan Rhenif Oktoka asal Semarang. Yang menarik dari pria lulusan D3 jurusan Statistik Komputasi, Universitas Negeri Semarang ini adalah seorang penyandang disabilitas. Dia mengaku sengaja Banyuwangi karena sesuai formasi dan ijazah yang dimiliknya.

"Saya mencoba menjajal kemampuan saya di sini. Mudah-mudahan saya bisa lolos untuk formasi statistik terampil," kata penyandang tuna daksa ini.

 

(ES) Laporan: Ahmad Suudi
  1. Abdullah Azwar Anas
  2. rekrutmen CPNS 2018
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA