Tren minat baca di Perpusda Banyuwangi mulai banyak ke digital

Merdeka.com, Banyuwangi - Sejak setahun terakhir, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Banyuwangi mencatat, tren minat baca saat ini sudah banyak yang memanfaatkan akses digital.

Selama 2017, sebanyak 971.000 orang tercatat pernah mengakses buku digital yang disediakan melalui, https://dispusip.banyuwangikab.go.id

Jumlah kunjungan perpustakaan via digital tersebut, dinilai sangat tinggi bila dibandingkan dengan akses buku langsung ke perpustakaan daerah yang mencapai 63 ribu pengunjung selama 2017.

"Trennya lebih banyak akses digital. Akses digital itu baru kami mulai 2017. Itu kami anggap sebagai pengunjung perpustakaan juga," ujar Staf bagian perpustakaan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Yusup Khoiri, kepada Merdeka Banyuwangi, Rabu (17/1).

Optimis dengan minat kunjungan tersebut, tahun ini pihaknya akan memperbanyak koleksi buku digital.

"Sementara ini kami ambilnya dari Depdiknas dimasukkan ke data kami. Sementara masih ada 150 koleksi buku digital. Ke depan, rencananya akan beli novel dan buku bacaan yang digital, jadi bisa baca di online," katanya.

Tidak hanya bisa dibaca, beberapa yang bebas diunduh juga disediakan. "Tergantung bisa mendapatkan izin dari penerbit atau tidak," lanjutnya.

Yusuf mengatakan, meski tren akses buku digital cukup tinggi, namun jumlah kunjungan ke perpustakaan daerah juga meningkat bila dibandingkan data per tahunnya.

"Yang datang ke sini tahun 2017 itu ada 63 ribu, khusus ruang sini. Tiap tahun ada peningkatan, tahun 2016 ada 50-an ribu," ujarnya.

Bila dihitung rata-rata, per hari pelajar hingga masyarakat yang berkunjung bisa mencapai 100 orang. "Rata-rata 100 orang yang hadir, karena kami juga bekerja sama dengan Dinas Pendidikan untuk mewajibkan siswa gemar membaca dengan berkunjung ke sini," terangnya.

Sementara itu, salah satu pengunjung perpustakaan daerah, Aksa, menyampaikan, dia sering datang untuk mencari referensi untuk menambah wawasan. Selain juga memanfaatkan akses Wifi gratis yang ada di sana.

"Kalau saya senang dua-duanya. Kadang akses lewat online, bisa lihat katalognya juga untuk tau daftar buku di sini," katanya.