“Alhamdulillah kita mempertahankan Adipura lima tahun berturut-turut. Ini buah kerja keras masyarakat," ujar Anas.
Merdeka.com, Banyuwangi - Kabupaten Banyuwangi kembali meraih penghargaan Piala Adipura 2017 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) yang diserahkan Menteri LHK Siti Nurbaya kepada Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Jakarta, Rabu malam (2/8). Ini merupakan tahun kelima berurutan sejak 2013 Banyuwangi meraih Adipura. Sebelumnya, sudah 17 tahun atau sejak 1996, Piala Adipura lepas dari Banyuwangi.
Banyuwangi meraih Adipura untuk kategori kota sedang. Penghargaan ini diberikan pada daerah yang dinilai mampu menjaga lingkungan dan menggerakkan partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan.
“Alhamdulillah kita mempertahankan Adipura lima tahun berturut-turut. Ini buah kerja keras masyarakat. Semua berperan nyata, seperti petugas kebersihan dan persampahan, dan yang paling nyata adalah semua warga yang ingin mewujudkan budaya bersih,” kata Anas.
Anas mengatakan, Pemkab Banyuwangi memang mempunyai petugas dan program untuk menjaga kebersihan dan mengelola sampah, namun yang paling berperan adalah masyarakat. "Karena kunci kebersihan ada di masyarakat, maka mari bersama-sama berbenah," ujar Anas.
Pemkab Banyuwangi juga telah memasang CCTV di sejumlah titik aliran sungai untuk memantau warga yang membuang sungai. Pintu-pintu air sungai dipercantik. "Sehingga warga yang akan membuang sampah ke sungai menjadi malu," tambah Anas.
Saat ini jumlah petugas yang rutin menjaga kebersihan kota Banyuwangi ada 620 orang, terdiri atas petugas penyapu. petugas drainase, petugas bank sampah, dan pengelola taman. Saat ini ada 23 ruang terbuka hijau di Banyuwangi yang fungsinya sebagai ruang publik sekaligus menjaga kebersihan udara.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Banyuwangi, Husnul Chotimah, menambahkan, penghargaan Adipura diterima Banyuwangi karena memenuhi sejumlah kriteria penilaian. Selain pengelolaan sampah dan tersedianya ruang terbuka hijau, faktor yang dinilai juga kebersihan di sejumlah ruang publik, seperti pasar, jalan, perkantoran, sekolah, rumah tinggal penduduk, sungai serta ketersediaan fasilitas penunjang kebersihan yang disiapkan oleh pemerintah daerah.
"Target ke depan, kami akan menyediakan lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di tingkat desa dan kecamatan. Untuk program ini, minimal kecamatan menyiapkan satu TPA dengan menggunakan lahan yang tak terpakai untuk TPA. Semoga permasalahan aset yang akan dipakai untuk TPA bisa segera dipenuhi," kata Husnul.
Selain Piala Adipura, Banyuwangi meraih penghargaan Kalpataru bidang penyelamat lingkungan yang diberikan kepada kelompok Nelayan Samudra Bhakti, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, pengelola kawasan wisata "BAngsring Underwater". Diserahkan pula penghargaan Piala Adiwiyata Predikat Mandiri untuk tiga sekolah peduli lingkungan di Banyuwangi, yaitu SMAN I Giri, SDN Penganjuran IV dan SDN 2 Tampo, Kecamatan Cluring.