"Melihat masyarakat, mana yang memiliki motivasi belajar. Maka kami memilih Banyuwangi. Dan ini sifatnya saling belajar," ujar Heri Budi.
Merdeka.com, Banyuwangi - Sejumlah volunter dari tujuh negara, yang tergabung dalam Jhon Deere Foundation memberikan pelatihan kepada petani di Desa Sumbergondo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi. Mulai proses menanam sampai membuat kelembagaan petani.
Selama tiga hari ke depan, para voulentir dari Inggris, Thailand, India, Austria, Singapura, India, Malaysia dan Amerika Serikat, akan saling berbagi pengalaman pengelolaan pertanian dari negaranya masing-masing.
"Melihat masyarakat, mana yang memiliki motivasi belajar. Maka kami memilih Banyuwangi. Dan ini sifatnya saling belajar," ujar Manager Kontruksi dan Operasi Kawasan Asia Tenggara, Jhon Deere Foundation, Heri Budi, Selasa (22/2).
Jhon Deere Foundation, bekerjasama dengan Mercy Corps Indonesia sejak 2015 sampai 2018 akan menargetkan memberi edukasi kepada 20 ribu petani di Indonesia.
"Setelah pelatihan, akan ada monitoring melalui lembaga petani yang sudah bermitra. Ada satu orang yang bertugas di sini, akan memantau sampai maret 2018," jelasnya.
Sementara itu, Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Keuangan, Kabupaten Banyuwangi, Pujo hartanto mengatakan, produksi beras di Banyuwangi mencapai 850 ton per tahun. Sedangkan kebutuhan konsumsi 140 Kg per orang dengan jumlah penduduk 1,6 juta jiwa. Sehingga, masih bisa mendukung kebutuhan pangan nasional.
"Ini adalah kesempatan yang baik buat anda. Karena berbagai negara ini, akan saling belajar dengan kalian. Oleh karena itu jangan disia-siakan kesempatan ini," ujar Pudjo.
Pudjo hanya memberi tahu bahwa Pemkab Banyuwangi sedang mengoptimalkan sinergisitas di sektor wisata dan pertanian.
"Agar pertanian di Banyuwangi lebih maju, dan produktivitasnya meningkat. Yang penting tidak merusak kondisi pertanian kami," ujarnya.
Ismunar (54) salah satu petani asal Genteng yang menjadi peserta mengaku ingin belajar dan penasaran bagaimana sistem pertanian di negara maju. "Ingin ilmu pengetahuan pertanian dari negara maju. Kami ingin memperoleh ilmu dari sana. Mulai cocok tanam agar hasil pertanian meningkat, dan harga," ujar Ismunar.
Didukungan John Deere Foundation
Perusahaan mekanisasi pertanian Amerika Serikat, Jhon Deere Foundation dalam tiga hari ke depan akan memberikan edukasi kepada petani di Desa Sumbergondo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi.
Para kelompok tani akan mendapatkan pelatihan, melalui perusahaan mitra Mercy Corps Indonesia. Pihaknya menargetkan sejak 2015-2018 ke depan ada 20 ribu petani di Indonesia dirangkul untuk memperoleh edukasi, agar panen padi bisa lebih optimal.
Saat ini sudah ada dua daerah, Subang, Provinsi Jawa Barat dan Lombok, Provini Nusa Tenggara Barat yang sudah mendapatkan pelatihan. Sedangkan Banyuwangi merupakan tempat ketiga.
Selain Indonesia, Jhoon Deere Foundation sudah bermitra dengan beberapa negara seperti India, Singapura, Malaysia, Thailand, Malaysia, Inggris, Austria. Pihaknya, kemudian mendatangkan perwakilan dari berbagai negara tersebut untuk menjadi voulentir dan memeberi pelatihan ke petani Banyuwangi.
"Selama tiga hari, akan memberikan pengalaman ke petani dan saling belajar. Berharap kerjasama ini bisa berlangsung untuk meningkatkan hasil pertanian sampai 28 persen," ujar Direktur Mercy Corps, Andi Ikhwan.
Andi mengatakan tertarik di Banyuwangi karena petaninya punya semangat untuk belajar. Sementara pemerintah daerahnya, mau mendukung sinergisitas dengan lembaga lain di sektor agribisnis dan pembeli gabah.
Sementara itu, Manager Kontruksi dan Operasi Kawasan Asia Tenggara, Jhon Deere Foundation, Heri Budi menjelaskan, tertarik dengan Banyuwangi karena mau menguatkan sektor pertanian melalui pariwisata.
"Kebutuhan pangan akan sangat meningkat. Maka dibutuhkan peningkatan produksi pertanian. Itu menjadi konsen, untuk berpastisipasi aktif. Terinspirasi, Bupati Banyuwangi untuk integrasi pertanian dengan industri lain, khususnya sektor wisata," ujar Heri.