1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Wapres JK resmikan pabrik semen dan elpiji Bosowa di Banyuwangi

"Karena sifatnya berat, semen ini mahal dalam biaya transportasi. Maka butuh jarak transportasi yang dekat," kata JK.

Wapres JK resmikan pabrik Bosowa di Banyuwangi. ©2016 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Jum'at, 16 Desember 2016 10:00

Merdeka.com, Banyuwangi - Produksi semen dan elpiji perusahaan Bosowa Group di Banyuwangi secara resmi telah ditandatangani oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Proyek dengan total investasi sebesar Rp 2 triliun ini ditargetkan bisa memenuhi kebutuhan semen di kota sekitar Banyuwangi hingga ke Bali dan Lombok.

Wapres Jusuf Kalla menjelaskan, produksi semen dan elpiji seringkali terkendala dengan proses distribusi. Biaya distribusi semen membutuhkan biaya tinggi karena masuk kategori barang berat.

Demikian juga untuk gas elpiji, dibutuhkan jarak yang dekat karena penggunaan bahan energi ini membutuhkan tabung khusus. Sehingga pendirian terminal penampungan elpiji di Banyuwangi dimaksudkan untuk memangkas jarak transportasi dan bisa menyuplai kebutuhan di daerah.

"Karena sifatnya berat, semen ini mahal dalam biaya transportasi. Maka butuh jarak transportasi yang dekat. Demikian juga untuk elpiji. Kalau dulu elpiji dari Surabaya, sekarang tinggal ke pelabuhan sini. Jadi memperpendek semua jarak antara daerah-dearah. Maka pasti harganya lebih kecil," ujar Wapres Jusuf Kalla dalam sambutannya di pabrik Bosowa, Ketapang, Banyuwangi, Kamis (15/12).

Dalam peresmian ini, Wapres Jusuf Kalla yang akrab disapa JK ini didampingi oleh Menteri Perindustrian Air Langga Hartanto, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Tim Ahli Wapres Sofyan Wanandi. Gubernur Jawa Timur Soekarwo, dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Kemudian Founder Bosowa Aksa Mahmud, Chairman Bosowa Erwin Aksa, Wakil Direktur Utama Pertamina Ahmad Bambang, dan Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Ahmad Baiquni.

Usai peresmian, Menteri Perindustrian Air Langga Hartanto mengatakan saat ini pertumbuhan konsumsi semen sudah mulai bergeser ke luar Pulau Jawa dan kawasan wilayah timur Indonesia. "Ini sejalan dengan program pemerintah untuk percepatan dan pemerataan pembangunan infrastruktur dan penyebaran Industri di seluruh kawasan di Indonesia," kata Airlangga.

Sementara itu, Chairman Bosowa Erwin Aksa dalam sambutannya mengatakan pabrik semen ini memiliki kapasitas penggilingan 1,8 juta ton per tahun dengan perhitungan 5.500 ton per harinya. Untuk bahan baku semen, kata Erwin, sebanyak 70 persen diimpor dan 30 persennya dari daerah sekitar. Sedangkan untuk terminal gas elpiji, bisa menampung kapasitas 900 ton per hari.

"Proyek elpiji ini merupakan proyek Bosowa yang kedua. Dan kami mampu menampung 10 ribu ton elpiji. Terminal elpiji ini juga dilengkapi pelabuhan, kapasitasnya ada 25 ribu ton. Bila ada kebutuhan dari Bali, Lombok, kami bisa mendistribusikan," ujar Erwin.

(MT/MUA)
  1. Info Kota
  2. Bisnis
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA