1000 siswa pramuka dari Kabupaten Situbondo, Bondowoso, Jember dan Banyuwangi berkolaborasi mempercantik sekitar 200 rumah warga.
Merdeka.com, Banyuwangi - Para seniman dan warga Kelurahan Temenggungan, Kabupaten Banyuwangi beri kebebasan berekspresi kepada anak-anak pramuka saat mengecat maupun menggambar rumah-rumah. Ada yang menggambar ragam hewan, motif batik, bunga, pemandangan alam dan toko pewayangan.
"Biar mereka mengekspresikan jiwa seninya. Kami tidak akan membatasi kreativitasnya. Nanti kalau kurang bagus akan kami sempurnakan," ujar Eko (49) seniman lukis Temenggungan, kepada Merdeka Banyuwangi, Selasa (4/4).
1000 siswa pramuka dari Kabupaten Situbondo, Bondowoso, Jember dan Banyuwangi ini akan berkolaborasi mempercantik sekitar 200 rumah warga Temenggungan dalam Festival Wirakarya Kampung Kelir Pramuka yang berlangsung mulai 3-6 April.
Sebagai seniman lukis, Eko sempat meyakinkan kepada beberapa warga agar tidak khawatir dengan hasil menggambar Anak-anak pramuka. Setelah tahu hasil kasarnya, warga langsung senang karena tampak bersih dan indah.
Setelah anak-anak pramuka selesai menggambar, Eko dan seniman lain akan melengkapi keindahan gambar di rumah-rumah warga dan tembok di sisi jalan dengan gambar-gambar bertema batik.
"Ikonnya di sini kan batik, gajah uling. Saya akan eksplorasi seperti karang berbentuk batik. Kemudian ada gambar proses membatik. Ada wajan tempat malam, sama canting membatik akan dimasukan. Semua komponen membatik," ujar seniman lukis yang sudah belajar sejak tahun 1994 ini.
Selain itu, dia juga memasukan gambar jenis batik kuno yang masih menggunakan warna cokelat dan hitam. Harapannya agar ada nilai edukasi bagi generasi muda dan masyarakat.
Anjang (53) salah satu warga Temenggungan mengaku senang rumahnya bisa lebih dipercantik. "Senang bisa dicat, lebih indah lebih bersih. Juga nampung anak-anak dan mereka cepat akrab sama warga. Ibu masak ditolong sama anak-anak," ujarnya.
Sementara itu, Handoko anggota pramuka asal SMAN 1 Giri bersama teman-temannya, di hari kedua ini sudah menggambar batik gajah uling dan ragam hewan seperti gajah. Dia mengaku senang karena mendapat pengalaman yang tidak biasa dari kegiatan pramuka.
"Biasanya kegiatan kami kemah, penjelajahan. Kemudian lomba tentang kepramukaan. Di sini senang bisa mengekspresikan seni dengan bebas, tidak dibatasi. Gambarnya semua ide kami bersama," ujar Handoko yang datang bersama 20 teman ini.
Hal serupa juga diungkapkan Rika Agustin, anggota pramuka asal SMKN Kalibaru yang sedang menggambar tentang globar warming. Rika juga diberi kebebasan untuk menggambar sesuai pesan yang ingin disampaikan.
"Sudah gambar tentang global warming, ingin menyampaikan tentang bumi kita jangan sampai gersang," ujarnya.
Tidak hanya itu, kegiatan ini Rika bisa menambah teman anggota pramuka dari sekolah lain. "Saya senang, jadi merasa bangga ikut, nambah teman dari sekolah lain, nambah pengalaman juga. Biasanya cuma kemah biasa," kata dia.