Ia menilai sifat yang dimiliki seorang santri bisa diterapkan dalam satuan kepolisian.
Merdeka.com, Banyuwangi - Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Machfud Arifin berencana melakukan perekrutan personil Kepolisian dari lulusan santri di Pondok Pesantren. Ini karena santri lulusan pondok pesantren biasanya lebih disiplin, senang mencari ilmu dan memiliki tingkat keimanan yang tinggi, "Menjadi Polisi itu harus memiliki keimanan yang kuat, harus bisa merangkul semua pihak karena tugas kita ini mengayomi masyarakat," ujar Machfud saat memberi sambutan dalam acara silaturahmi Kapolda Jawa Timur bersama tokoh masyarakat dan santri di Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (4/4).
Ia menilai sifat yang dimiliki seorang santri bisa diterapkan dalam satuan kepolisian. Sifat ingin terus belajar, sabar, patuh dan menghargai orang lebih tua sangat dibutuhkan bagi personel polisi saat ini.
"Mengubah imej polisi arogan harus kita lakukan. Tugas polisi itu bukan hanya soal keamanan tetapi juga harus membaur dengan masyarakat, itulah tugas seorang polisi sebagai pengayom masyarakat," kata Machfud.
Di hadapan ratusan santri, Machfud juga menyinggung isu Kebhinnekaan yang sedang dihancurkan oleh sebagian orang yang tidak suka dengan kemajuan yang terjadi di Indonesia. Pihak-pihak inilah yang membawa isu sara untuk menghancurkan persatuan bangsa yang sudah sejak lama terbina rakyat Indonesia.
"Para santri juga perlu tahu di luar sana banyak yang tidak ingin Indonesia maju. Kita di hadapkan pada orang-orang yang mencoba merusak kedamaian serta kedaulatan negara," ujar dia.
Machfud juga menyebut bahaya narkoba, narkoba sengaja digunakan sebagai senjata untuk menghancurkan negara melalui generasi muda. Maka ia menilai hal tepat jika seorang santri yang memiliki bekal ilmu agama direkrut menajadi bagian dari kepolisian. "Saya berharap bisa merealisasikan kebijakan ini tahun depan. Semoga saya masih menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur," katanya.