1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Wisata edukatif, cara Banyuwangi siapkan untuk tamu IMF World Bank

"Yang datang adalah orang-orang penting yang punya uang, kalau hanya cari keindahan wisata alam sudah banyak".

Bupati Anas. ©2018 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Senin, 19 Maret 2018 14:28

Merdeka.com, Banyuwangi - Wisata edukasi bakal jadi cara Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk menyenangkan para tamu Annual Metting IMF World Bank yang bakal berlangsung pada Oktober 2018 mendatang.

Wisata edukasi jadi cara Pemkab Banyuwangi karena para delegasi pertemuan IMF dari kalangan delegasi kementerian keuangan asal 189 negara tersebut, dinilai punya selera wisata yang berbeda.

"Yang datang adalah orang-orang penting yang punya uang, kalau hanya cari keindahan wisata alam sudah banyak. Tetapi tunjukkan cerita bagaimana Banyuwangi sebuah kabupaten di ujung Jawa, punya semangat untuk berubah," ujar Anas saat membekali para pelaku wisata di Banyuwangi pekan lalu.

Anas mencontohkan kepada para pengelola travel, hotel restoran, pemandu wisata dan kelompok masyarakat sadar wisata (Pokdarwis) untuk menceritakan semangat edukatif saat para tamu hadir di lokasi wisata.

"Misalkan para nelayan di Pantai Bangsring yang dulunya pengebom ikan, sekarang justru menjaga kawasan lautnya. Ceritakan bagaimana bisa," jelasnya.

Selain itu, Anas juga mencontohkan, kenapa di Pantai Teluk Ijo tidak dibangun jalan, karena sengaja agar tetap sunyi dan alami. Dia sendiri juga pernah mendapatkan protes dari wisatawan mancanegara karena membangun jalan ke arah Gunung Ijen.

"Karena orang kaya justru suka dengan jalan yang alami, seperti di Teluk ijo. Biar tetap sunyi, mereka bilang juga berhak untuk menikmati kesunyian.Jadi bangun cerita ada tempat-tempat yang memang sengaja tidak dibangun," jelasnya kembali mencontohkan.

Cerita lain seperti di kawasan Pantai Pulau Merah, kenapa hingga saat ini tidak ada restoran maupun hotel, karena sengaja menguatkan ekonomi lewat pengelolaan homstay yang dikelola masyarakat.

Ketika cerita-cerita ini disajikan, para wisatawan akan terus mengingat dan tertarik untuk kembali. Model ini, kata Anas, juga disajikan di wisata pelayanan publik dengan berbagai inovasinya, dan sudah terbukti banyak daerah yang datang ke Banyuwangi untuk belajar.

Agar bisa membangun cerita yang tepat, Pemkab Banyuwangi menggandeng Dewan Kesenian Blambangan (DKB) untuk wawasan kepada para pelaku wisata.

Tidak hanya sisi Sumber Daya Manusia (SDM) yang diperkuat, pihaknya juga sedang menuntaskan berbagai fasilitas di kawasan wisata seperti perbaikan jalan, toilet dan tempat sampah di kawasan wisata Gunung Ijen. Persiapan ini dilakukan karena Banyuwangi menjadi bagian yang dikunjungi para delegasi IMF World Bank yang bakal digelar di Bali. Termasuk menjadi bandara penyangga untuk membantu Bandara Ngurah Rai di Bali.

 

(ES/MUA)
  1. Pariwisata
  2. Abdullah Azwar Anas
  3. IMF World Bank
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA