1. BANYUWANGI
  2. PARIWISATA

Di Banyuwangi Underwater Festival, 58 nelayan akan menyelam 28 jam

"Underwater Festival ini adalah satu cara kami untuk mengenalkan secara luas tentang keindahan alam bawah laut yang kami miliki," kata Anas.

Ikan Hiu di Rumah Apung Pantai Bangsring. ©2016 Merdeka.com Reporter : Mochammad Andriansyah | Jum'at, 20 Mei 2016 11:48

Merdeka.com, Banyuwangi - Banyuwangi Underwater Festival segera digelar Sabtu besok (21/5). Event yang digelar Pemkab Banyuwangi, Jawa Timur, selama dua hari hingga 22 Mei itu akan menampilkan pesona alam bawah laut.

Event yang masuk agenda Banyuwangi Festival (B-Fest) 2016 ini ‎akan dipusatkan di obyek wisata Zona Perlindungan Bersama (ZPB) Rumah Apung di Pantai Bangsring, Kecamatan Wongsorejo. Obyek wisata itu juga sudah ditetapkan sebagai area konservasi.

Di even tersebut akan ada upacara bendera di bawah laut, lalu 58 nelayan akan menyelam selama 28 jam untuk memecahkan rekor MURI (Musium Rekor Indonesia). ‎"Underwater Festival ini adalah satu cara kami untuk mengenalkan secara luas tentang keindahan alam bawah laut yang kami miliki," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Jumat (20/5).

Dikatakan Anas, ‎selama empat tahun terakhir, Bangsring Underwater menjadi salah satu obyek wisata favorit yang mengandalkan keindahan gugusan karang tempat bersembunyi ribuan ikan hias.

Di lokasi wisata sisi utara Kota Banyuwangi ini, para pelancong ‎bisa menikmati wisata bahari, seperti berenang bersama anak ikan hiu di Keramba Rumah Apung, serta memberi makan ikan laut liar di Selat Bali.

Selain itu, para wisatawan juga bisa berdiving ria dan snorkeling di sekitar keramba hingga ke Pulau Tabuhan yang terkenal dengan pasir putihnya. Saat snorkeling, para pelancong bisa menikmati eksotisme pemandangan bawah laut yang dipenuhi dengan terumbu karang, koloni soft coral dan aneka ikan hias.

Bukan hanya mempromosikan wisata, festival bawah laut ini sekaligus menjadi ajang kampanye konservasi ekosistem laut di Pantai Bangsring, yang memang dikelola untuk memberikan manfaat secara ekonomis bagi nelayan, sekaligus untuk menjaga kelestarian ekosistemnya.

Bangsring, kata Anas, menjadi model pengelolaan laut yang seimbang antara eksploitasi dan upaya menjaga keberlanjutan populasi perikanan.

"Bahkan nelayan di Bangsring juga mampu mengemas ekosistem itu menjadi sebuah daya tarik wisata yang luar biasa. Lewat festival ini, kami berharap apa yang dilakukan nelayan di Pantai Bangsring bisa menular ke nelayan lain di Banyuwangi," kata Anas.

Dalam agenda, Underwater Festival ini akan diisi upacara pengibaran Merah Putih di bawah laut. Dilanjutkan dengan pelepasan ekspedisi bawah laut yang akan melakukan penyelaman 28 jam diikuti 58 nelayan untuk memecahkan rekor MURI. Para nelayan bakal memantau perubahan arus, jenis ikan dan kondisi karang di sekitar Perairan Bangsring.

Setelah penyelaman selesai, dilanjutkan penanaman 1.000 terumbu karang tranplantasi secara simbolis di sana. Setelah itu penanaman terumbu karang juga dilakukan serentak di beberapa pantai yang ada di sembilan kecamatan, dengan jumlah total 5.000 terumbu karang.

(MT/MA)
  1. Festival Banyuwangi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA