1. BANYUWANGI
  2. KULINER

Menikmati kopi sambil belajar menyeduh di Cosmoo Coffe

Dengan konsep dapur yang terbuka, pelanggan bisa melihat beberapa toples berisi biji kopi robusta.

©2016 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Jum'at, 20 Mei 2016 11:42

Merdeka.com, Banyuwangi - Bila Anda lewat di kawasan Desa Sumberberas, Muncar, sempatkan mampir di warung Cosmoo Coffee. Tepatnya di selatan jembatan Patok 11. Ada sajian unik yang perlu Anda coba untuk nongkrong saat sore sampai malam hari. Di sana, pelanggan bisa menikmati beragam cara menyajikan kopi. Mulai kopi tubruk, vietnam drip, rockpresso, V60 dan masih banyak lagi.

Hadi, pemilik warung Cosmoo Coffee sengaja menyajikan tata ruang dapur yang terbuka. Tujuannya, untuk mengenalkan kepada pelanggannya, bahwa kopi bisa menghasilkan rasa yang beragam sesuai cara penyeduhan.

“Konsep dapurnya memang saya buat open, agar sajiannya bisa disaksikan pelanggan. Di sini seduh manual kan jarang. Ya pengen mengenalkan kopi, dengan beragam cara menyeduh, variasi rasanya bisa lebih banyak,” tuturnya kepada Merdeka Banyuwangi, Jumat (20/5).

Strategi Hadi untuk mengenalkan penyeduhan kopi kepada pelanggan terbilang unik. Dengan konsep dapur yang terbuka, pelanggan bisa melihat beberapa toples berisi biji kopi robusta dan arabica, disertai beberapa alat penyeduhan.

Salah satunya, bila Anda memesan kopi tubruk, mulanya Hadi akan merebus air. Sambil menunggu air mendidih, dia akan menggiling biji kopi dengan alat grinder, sesuai takaran tiap cangkir. Biiji kopi yang sudah halus menjadi bubuk lantas dia tuang ke dalam cangkir. Kemudian, gula pasir dia tuang di wadah lain, untuk memisahkannya.

Dari situ, Anda tidak perlu kaget, bila kopi bubuk tanpa air dengan gula terpisah akan langsung disajikan. Tidak lama kemudian, Hadi akan membawa teko kecil berisi air panas. Lantas dituang ke dalam cangkir Anda dengan cara memutar. Baru dituang sedikit, dia akan mengambil jeda.

“Itu biar bubuknya tidak gosong rasanya. Apalagi orang sini sukanya gilingan halus. Itu sensitif di air panas. Bisa mempengaruhi rasa,” jelasnya. Setelah beberapa detik, Hadi akan kembali menuang air panas dengan cara memutar teko, agar bubuk bisa merata terkena air. Sekaligus berfungsi untuk mengaduk.

“Sebenarnya pengen kasih tahu ke orang. Kalau kopi tubruk nyeduhnya ada tahap-tahapnya. Tidak asal asalan nyeduhnya,” ujarnya. Soal gula yang disajikan dengan cara terpisah, Hadi punya alasan sendiri. Salah satunya, agar membiasakan pelanggan bisa menikmati kopi dengan cita rasa aslinya.

“Kadang kalau sudah sering ke sini sengaja tidak saya kasih gula. Soalnya kopi dicampur gula bisa merusak cita rasa. Rasanya gak tau nanti,” imbuhnya.   

Selain bisa belajar cara menyeduh kopi, di warung  Cosmoo Coffe Anda bisa menikmati kopi sambil akses wifi gratis, nonton film streaming, bermain catur dan membaca buku.

Perpustakaan kecil disajikan di bagian pojok warung, dengan penerangan yang cukup, tentunya agar pelanggan bisa membaca buku. Sedangkan LCD viewer untuk nontong bareng, ditaruh di bagian luar dengan penerangan yang redup.

Soal harga, Anda tidak perlu hawatir. Hadi menyesuaikan dengan harga rata-rata kopi di Muncar. “Sebelum di sini saya kan pernah di Jakarta. Pulang dari Jakarta 2011, mau buka di sini awalnya pikir-pikir, soalnya belum ada yang seperti ini. Makanya harga disesuaikan rata-rata di bawah Rp 10 ribu,” tuturnya.

Bila Anda ingin berkunjung, warung Cosmoo Coffe buka mulai pukul 16.00 WIB sampai 00.00 WIB. Di sana, Anda bisa menikmati kopi dengan sesuka hati. Sambil wifian, nonton film, bermain catur bersama teman, atau membaca buku.

(MH/MUA)
  1. kuliner
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA