Event ini diharapkan dapat menggerakkan ekonomi lokal.
Merdeka.com, Banyuwangi - Banyuwangi International BMX Competition 2017 sudah dimulai. Pebalap BMX tim nasional Indonesia kali ini diprediksi bakal bertanding dengan lawan cukup berat. Terutama pebalap asal Jepang dan Australia yang sudah memiliki peringkat kelas di atas Timnas.
Event kali kedua yang digelar Pemerintah Kabupaten Banyuwangi ini memang lebih dimeriahkan oleh pebalap asal luar negeri. Pebalap Indonesia kategori junior, challange dan elite berjumlah 150. Sementara pebalap luar negeri yang datang berasal dari 5 negara.
Konsultan kompetisi sekaligus pelatih Timnas BMX, Dadang Haris Purnomo mengatakan, kali ini pebalap Timnas memang harus kerja keras agar menjadi pemenang, sebab lawan terberat dari Jepang dan Australia kali ini mendatangkan pebalap lebih banyak dibandingkan tahun lalu.
"Untuk peluang pembalap Indonesia, kali ini cukup berat. Mengalami peluang cukup ketat melawan Jepang dan Malaysia. Sementara kali ini ada pebalap baru, seperti dari Jepang kemarin 2 sekarang 4. Australia dulu 1 sekarang ada 5 pebalap," ujar Dadang dalam jumpa Pers di Bandara Blimbingsari, Jumat (21/4).
Meski demikian, Dadang optimis bahwa Pebalap Indonesia akan meraih juara, karena pebalap seperti Toni Syarifudin dan kawan-kawan lebih menguasai medan sirkuit di Banyuwangi dibanding pebalap asal Jepang dan Australia.
"Kami optimis bisa dapat poin sebanyak-banyaknya, karena pebalap asal Jepang dan Australia yang baru, belum pernah ke sini. Meski cukup berat karena rangking lawan lebih bagus," ujarnya.
Selain itu, apapun hasilnya melalui ajang ini bisa memacu kualitas pebalap Timnas untuk mempersiapkan event Seagames di Malaysia pada September mendatang. "Tim malaysia juga full mengirimkan timnya datang ke sini," lanjutnya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menjelaskan, Sirkuit BMX di Muncar sudah didesain dengan standar internasional. Sehingga ke depan bisa menjadi pusat latihan BMX Nasional selain di Jakarta.
Untuk event BMX yang sudah diselenggarakan kali kedua, Anas berharap bisa memacu sport tourism dan perekonomian masyarakat tumbuh. Apalagi, saat ini 90 persen peserta tamu menginap di homestay warga sekitar di Muncar, Banyuwangi.
"90 persen mereka tidak nginap di hotel. Melainkan di homestay rumah warga sekitar. Mereka datang pasti butuh makan, penginapan dan sekaligus jalan-jalan. Sehingga perekonomian bisa tumbuh," jelas Anas.