1. BANYUWANGI
  2. PARIWISATA

Keren, aksi ratusan anak Banyuwangi mainkan orkestra musik etnik

"Konser yang digelar tiap tahun ini telah menjadi wadah bagi regenarasi penerus seni dan budaya lokal daerah," kata Anas.

Lalare Orkestra. ©2018 Merdeka.com Reporter : Endang Saputra | Minggu, 22 Juli 2018 10:59

Merdeka.com, Banyuwangi - Kelompok anak-anak Banyuwangi yang tergabung dalam 'Lalare Orkestra' memukau ribuan penonton yang memadati areal Gelanggang Seni dan Budaya (Gesibu), Sabtu (21/7). Sebanyak 120 anak usia SD-SMP sukses memadukan lebih dari seratus alat musik etnik dan modern menjadi simfoni yang menawan.

"Konser yang digelar tiap tahun ini telah menjadi wadah bagi regenarasi penerus seni dan budaya lokal daerah. Terima kasih kepada para seniman dan orangtua yang sepenuh hati menumbuhkan rasa cinta seni-budaya tradisi kita ke anak-anak," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Saat pembukaan, musik instrumental yang rancak langsung memikat hati penonoton. Alunan irama alat musik tradisional seperti terbang, angklung, patrol, kendang, saron, gamelan, dan bonang berpadu apik dengan biola, drum, keyboard, dan gitar. Ribuan penonton memberikan tepuk tangan meriah.

"Ini sangat istimewa, lihat anak-anak kecil bermain musik etnik dan modern dalam orkestra yang sangat bagus. Keren," kata Adi Bimo (21), wisatawan asal Jakarta yang sedang jalan-jalan di Banyuwangi.

Selama 1,5 jam, Lalare Orkestra memukau penonton dengan memainkan 12 lagu nusantara. Mulai lagu Banyuwangi Bang Cilang Cilung, ampar-ampar pisang, kicir-kicir, cindai, sampai Surabaya. Kendati digawangi anak-anak belia, karya yang dihadirkan begitu memikat. Tepuk tangan meriah menghiasi sepanjang pertunjukan.

Lalare Orkestra adalah kelompok musik anak-anak yang aktif bermain di Banyuwangi Festival sejak 2015. anak-anak usia belia itu berhasil meraih penghargaan tingkat dunia kategori heritage and culture dari Pasific Asia Travel Association (PATA), asosiasi pariwisata yang terdiri atas 970 organisasi kepariwisataan, 100 maskapai penerbangan, 150 institusi pendidikan pariwisata, dan ribuan perusahaan wisata.

Salah satu pelatih Lalare Orkestra, Wana’i (42) sangat bangga dengan penampilan anak-anak didiknya. "Dengan difasilitasi festival, Banyuwangi tidak akan kehabisan pencinta dan pelaku seni-budaya lokal," ujarnya.

Para personel Lalare Orchestra merupakan anak-anak terpilih dari seluruh Banyuwangi. Mereka terpilih di antara 500 lebih peserta audisi angkatan keempat ini.

"Setiap tahun pemainnya ganti. Karena kami dan pemerintah daerah sepakat untuk terus meregenarasi seniman-seniman cilik Banyuwangi. Tahun ini personel Lalare Orchestra didominasi siswa SD," imbuh Ketua Dewan Kesenian Blambangan (DKB) Samsudin Adlawi.

Salah satu peserta SD yang duduk di kelas 3, Heris Eka Pratama, sangat senang bisa gabung dalam Lalare Orkestra. Heris yang piawai berkendang ini mengaku belajar alat musik kendang dari kakeknya sejak TK. Tampil di Lalare Orkestra tadi malam adalah pengalaman pertamanya tergabung dalam grup musik berskala besar.

"Biasanya main bareng sama kakek saja di rumah, tetapi bisa ikut konser ini senang. Bisa main di panggung yang besar, banyak yang lihat sampai ribuan orang rasanya senang sekali," katanya.

 

(ES/ES)
  1. Abdullah Azwar Anas
  2. Festival Banyuwangi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA