100 Peserta Fashion on the Pedestrian adu kreatif

Merdeka.com, Banyuwangi - Jelang diadakannya Banyuwangi Batik Festival (BBF) 2016, 100 peserta Fashion on the Pedestrian saling menunjukan kreativitas desain baju batik di atas trotoar Taman Blambangan, Banyuwangi. Para model yang berasal mulai dari kalangan anak-anak, remaja sampai dewasa ini berjalan memperagakan busananya di sepanjang 140 meter trotoar dengan bentang karpet merah.

Event yang mengambil tema batik Sekar Jagat ini mengangkat keanekaragaman budaya dan batik Banyuwangi. Sedangkan pilihan lokasi di atas trotoar, sebagai penguat pesan fungsi trotoar untuk pejalan kaki.

"Di sini istimewanya desain murni dari ide dari rakyat. Banyuwangi sudah punya 50 lebih motif batik. Semua motif berangkat dari batik pesisiran. Untuk yang trotoar, ada pesan khusus agar masyarakat memanfaatkan trotoar untuk jalan kaki. Jadi sesuai fungsinya," ujar Hary Cahyo Purnomo, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan (Disperindagtam) Banyuwangi, Jumat (7/10).

Cahyo melanjutkan, dari 100 peserta akan dipilih 30 yang terbaik untuk tampil di BBF Minggu (9/10) besok, bersama model-model yang sudah profesional.

Sementara itu, Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko mengatakan, melalui event ini pihaknya berharap agar bisa memantik rasa kebanggaan masyarakat Banyuwangi saat mengenakan batik.

"Saat ini batik sudah menjadi tren berpakaian karena, Unesco juga sudah menetapkan batik sebagai warisan budaya. Melalui event ini, pemerintah Banyuwangi berupaya meningkatkan ragam batik. Harapannya juga bisa menjadi bangga menggunakan batik," jelasnya.

Rasa bangga mengenakan batik dan bisa ikut serta dalam Fashion on the Pedestrian, juga disampaikan oleh salah satu peserta, Berlian Faradiva Marsela (15). "Saya sangat senang bisa ikut acara ini, soalnya bisa menjadi bagian untuk mengenalkan batik Banyuwangi," ujar siswi SMAN 1 Giri Banyuwangi ini.