Ajang Banyuwangi International BMX 2017 dongkrak pertumbuhan ekonomi

Merdeka.com, Banyuwangi - Kejuaraan Banyuwangi International BMX 2017 yang akan berlangsung di sirkuit Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi pada 22-23 April mendatang diharapkan bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat. Pertumbuhan itu terutama menguatkan di sektor pariwisata.

Dari target 350 peserta yang akan mengikuti Banyuwangi International BMX baik dari nasional dan internasional akan disarankan untuk menginap di homestay warga sekitar dan sejumlah hotel di Banyuwangi. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Banyuwangi Wawan Yadmadi menjelaskan, event yang masuk dalam kalender Banyuwangi Festival 2017 ini menggunakan konsep sport tourism.

"Prinsipnya memajukan sport tourism. Membranding wisata melalui olahraga. Ini peserta  dari Prancis, dua minggu sebelum acara sudah mau datang ke Banyuwangi," Wawan kepada Merdeka Banyuwangi, Jumat (31/3).

Dari 350 peserta balap Banyuwangi International BMX, saat ini sudah ada 29 peserta dari 8 negara dan 150 peserta dari Indonesia sendiri. Sementara semua peserta yang akan bertanding datang dengan biaya sendiri, mulai dari akomodasi, pendaftaran sampai penginapan.

"Penginapannya, kami masih konsultasi dengan beberapa hotel dan homestay di sana," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Banyuwangi, M Alfin Kurniawan untuk tahun ini, kejuaraan Banyuwangi International BMX murni diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dengan standar tetap dari UCI.

Berbeda dengan tahun lalu yang masih melalui penyelenggaraan dari Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sport Seluruh Indonesia (PBISI). "Kalau dulu yang nyelenggarakan PBISI pusat, di Indonesia tiga event, antara lain Yogja dan Banyuwangi. Tujuannya untuk menambah poin pembalap nasional agar bisa tampil di olimpiade. Kalau ini yang menyelenggarakan langsung Pemda Banyuwangi," jelasnya.