Akhir pekan ini Banyuwangi gelar 3 event festival tradisional

Merdeka.com, Banyuwangi - Akhir pekan ini wisatawan dan warga Banyuwangi, Jawa Timur, akan disuguhi tiga event tradisional sekaligus. Agenda kegiatan dari rangkaian Banyuwangi Festival (B-Fest) 2016 digelar di tiga tempat berbeda. Tiga festival itu antara lain Mainan Anak Tradisional, Lalare Orkestra Concert dan Arung Kanal Decorative Boat.

Event pertama, Festival Mainan Anak Tradisional digelar di Taman Blambangan pada pukul 08.00 WIB. Event yang kali kedua digeber ini, menampilkan pelbagai permainan anak-anak tempo dulu alias jadul.

Permainan-permainan jadul itu seperti layang-layang, egrang, congklak, gobag sodor, gasing, hulahop, entik, dagongan serta beberapa permainan seru lainnya.

Menurut Bupati Abdullah Azwar Anas, festival ini dimaksudkan untuk menjaga tradisi mainan anak-anak di zaman dulu agar tidak punah dan mendidik anak-anak agar tidak egois. Selain itu, juga agar anak-anak di zaman modern ini tetap jago memainkan permainan-permainan tradisional. "Saya khawatir, saat ini anak-anak lebih mengenal permainan modern seperti lego, game online dari internet dan gadget,” kata Anas, Jumat (23/9)

Mainan modern secara tak langsung memunculkan kepribadian anak yang cenderung individual. “Selain itu, anak-anak juga cenderung egois karena sering memainkan permainan modern," ujar Anas.

Sementara permainan tradisional, menurut orang nomor satu di Bumi Blambangan sarat dengan nilai-nilai positif dan mengajarkan anak-anak hidup gotong royong, saling menjaga kebersamaan dan tenggang rasa.

"Permaianan dalam kelompok, bisa membentuk karakter anak-anak menjadi lebih terbuka, berjiwa sosial dan mampu berinteraksi dengan masyarakat. Contohnya dalam permainan bakiak besar, tiga pemainnya dituntut saling bekerja sama dan menjaga kekompakan agar bisa memenangkan perlombaan," kata Anas mencontohkan.

Festival kedua, yaitu Lalare Orkestra Concert. Di event yang digelar di Gedung Seni Budaya (Gesibu. Wisatawan akan disuguhi konser musik seniman cilik yang tergabung dalam Lalare Orchestra Concert. Sekitar 100 seniman cilik dari pelbagai sekolah dasar (SD) dan SMP akan memainkan beragam alat musik khas seperti gendang, rebana dan angklung.

Alat musik tradisional itu akan dimainkan dalam sebuah orkestra yang dikemas menarik. Mereka akan membawakan 13 lagu dari berbagai genre, mulai musik dangdut, pop, blues dan beberapa jenis musik lainnya.

Kelompok Lalare Orchestra ini pernah meraih penghargaan tingkat dunia dari Pasific Asia Travel Association (PATA), kategori heritage and culture.
Penghargaan tersebut diserahkan di sela-sela acara PATA Travel Mart di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Banten pada 9 September lalu.

PATA adalah asosiasi pariwisata yang terdiri 970 organisasi atau entitas kepariwisataan, 100 maskapai penerbangan, 150 institusi pendidikan atau universitas dan pusat kajian pariwisata, serta ribuan perusahaan pariwisata.

Festival ketiga, yaitu Festival Arung Kanal Decorative Boat yang digelar pada Sabtu malam. Bagi para pelancong yang ingin suasana lain, bisa menikmati tradisi unik dua tahunan yang digeber di Banyuwangi wilayah selatan ini. Pada festival ini para pelancong akan disuguhi tontonan berupa lomba perahu hias. Lomba ini merupakan tradisi masyarakat Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo.

Uniknya lomba perahu hias ini tidak di laut, tapi di sungai besar. Puluhan perahu dengan cahaya lampu menghias akan melintasi sungai yang membelah Desa Kebondalem di waktu malam.

“Secara konsisten kami angkat kearifan lokal di Banyuwangi. Dengan Festival Arung Kanal kami ingin mempromosikan tradisi masyarakat yang belum banyak dikenal khalayak luas sebagai aset pariwisata kami. Sehingga nantinya event pariwisata kami makin beragam,” kata Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, MY. Bramuda.