1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Anas cerita pengaruh dukungan istri terhadap etos kerja

"Terima kasih kepada orang hebat di samping saya (Ipuk Festiandani) yang selalu setiap menemani," ujar Anas.

Anas bersama istrinya, Ipuk Festiandani. ©2018 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Selasa, 09 Januari 2018 14:20

Merdeka.com, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas bercerita bagaimana pengaruh dukungan istri yang menemani setiap hari. Hal ini disampaikan Anas kepada ratusan Gabungan Organisasi Wanita di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, agar para istri selalu mendukung kinerja yang terbaik para suami.

"Terima kasih kepada orang hebat di samping saya (istrinya, Ipuk Festiandani) yang selalu setiap menemani. Kalau istri saya marah, biasanya saya ke kantor tidak cerdas. Tapi kalau senyum, saya bisa semangat ke kantor," ujar Anas yang ditemani istrinya saat memberi contoh, Selasa (9/1).

Anas menyampaikan selama memimpin Banyuwangi, berbagai tantangan sering dia hadapi, mulai demo hingga teror, namun perlahan bisa diterima dan menjadi dibanggakan setelah mengetahui hasilnya.

Dulu kata Anas, Banyuwangi hanya jadi tempat mampir kencing bagi wisatawan yang ingin ke Bali. Namun sekarang bisa menawarkan destinasi sendiri seiring konektivitas penerbangan yang semakin luas seperti Jakarta-Banyuwangi.

Mencapai tahapan tersebut, berbagai protes sering dia alami, mulai dari ide kegiatan festival yang rutin digelar hingga pembatasan untuk investor yang merugikan pemodal kecil maupun sektor lain.

"Saya sempat didemo, karena dinilai menghambat investasi. Karena kalau dipersilahkan, sawah bisa habis jadi perumahan. Orang turun Bandara di Banyuwangi masih segar, sawah terhampar, dan ini tidak ada di daerah lain," ceritanya.

Dia melanjutkan, masih banyak lagi kinerja yang dia lakukan, harus melampaui tantangan protes.

"Juga terkait pemasangan baliho, juga kami batasi. Kami rem, tidak semua orang. Karena kalau tidak akan penuh seperti di kota lain. Di sini tidak berserakan, awalnya juga tidak disukai. Termasuk membatasi pasar modern baru di Banyuwangi," terangnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pendapatan per kapita warga melonjak 99,4 persen dari Rp2 0,8 juta per tahun pada 2010 menjadi Rp 41,47 juta per tahun pada 2016.‎ Inflasi di Banyuwangi sampai dengan September 2017, paling rendah dibanding kabupaten/kota se Jawa Timur, yaitu sebesar 2,68 persen. Angka tersebut, lebih rendah dibandingkan inflasi Jawa Timur yang sebesar 3,85 persen dan nasional yang sebesar 3,72 persen.

Sementara itu, Ipuk Festiandani menyampaikan akan terus mendukung apapun keputusan Anas, apakah akan terus memperkuat Banyuwangi atau kembali bersedia untuk ikut serta dalam Pilgub Jatim.

"Kami siap untuk menghadapi apapun. Intinya gimana kita saling mendukung, saling mensupport. Saya mendukung apapun yang dia kerjakan selama itu positif dan terbaik untuk masyarakat," ujar Ipuk.

(FF/MUA)
  1. Abdullah Azwar Anas
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA