1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Anas paparkan kesiapan Banyuwangi sambut pertemuan IMF-WB saat diwawancarai VoA

"Acara itu adalah momen penting bagi Indonesia, baik dari sisi politik global, ekonomi, maupun pariwisata," kata Anas.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas . ©2018 Merdeka.com Reporter : Endang Saputra | Rabu, 11 Juli 2018 11:49

Merdeka.com, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas memaparkan sejumlah inovasi pengembangan daerah saat diwawancarai Voice of America (VoA) di kantor VoA, Washington DC. Kunjungan yang sekaligus untuk promosi Banyuwangi itu difasilitasi Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

Anas juga memaparkan kesiapan Banyuwangi menyambut pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan World Bank (Bank Dunia) di Bali, Oktober mendatang. Dalam ajang yang diikuti 17.000 delegasi dari seluruh dunia itu, Banyuwangi telah ditetapkan sebagai bandara penunjang. Sebagian delegasi negara bakal mendarat dan berwisata di Banyuwangi.

"Kami jelaskan persiapan Banyuwangi. Misalnya, bandara dan infrastruktur lainnya yang terus dikembangkan dengan dukungan penuh pemerintah pusat. Ketua Panitia Pertemuan IMF-World Bank, Pak Luhut Panjaitan, juga telah meninjau ke Banyuwangi bersama Menteri Keuangan dan Gubernur BI," ujar Anas dalam pernyataan resminya, Rabu (11/7).

Dalam pertemuan IMF-WB itu, Banyuwangi menargetkan bisa menggaet 2.000 delegasi untuk bermalam dan berwisata di Banyuwangi, sehingga berdampak ke ekonomi lokal, mulai akomodasi, kuliner, suvenir, hingga pelaku usaha pariwisata lainnya.

"Acara itu adalah momen penting bagi Indonesia, baik dari sisi politik global, ekonomi, maupun pariwisata. Dan kami berterima kasih ke pemerintah pusat yang telah menunjuk Banyuwangi sebagai daerah penunjang," ujarnya.

Dalam wawancara dengan VoA, Anas juga ditanya soal pengembangan wisata di Banyuwangi.

"Saya sampaikan, bagi Banyuwangi, pariwisata bukan hanya soal mendatangkan wisatawan, tetapi juga bagian dari konsolidasi pembangunan infrastruktur, konsolidasi pengembangan seni-budaya, konsolidasi birokrasi, dan perubahan perilaku," ujarnya.

"Tentu dampak ekonomi juga menjadi tujuan, dan pariwisata efektif menggerakkan ekonomi. Itu terbukti dengan peningkatan pendapatan per kapita masyarakat Banyuwangi serta penurunan kemiskinan," imbuh Anas.

Voice of America atau VOA sendiri adalah siaran multimedia (radio, televisi, dan internet) yang dibiayai pemerintah AS, yang menyiarkan informasi dalam 53 bahasa. VoA berkantor pusat di Washington DC, dan setiap pekannya menjangkau ke lebih dari 100 juta orang di seluruh dunia.

Sebelumnya, delegasi Banyuwangi juga diterima oleh Duta Besar Indonesia untuk AS Budi Bowoleksono, di Wisma Indonesia. Dibiayai Kemenlu, Banyuwangi difasilitasi bertemu dengan lebih dari 80 pelaku usaha pariwisata AS dari American Society of Travel Agents (ASTA).

Beragam destinasi Banyuwangi dipaparkan, seperti Kawah Ijen dengan fenomena api biru (blue flame) dan G-Land yang merupakan salah satu pantai berombak terbaik di dunia untuk selancar. Ditampilkan pula Tari Gandrung, tarian khas Banyuwangi, yang mendapat apresiasi luas publik AS.

(ES/ES)
  1. Abdullah Azwar Anas
  2. IMF World Bank
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA