1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Banyuwangi punya seragam dinas baru khas suku Osing

Pemakaian baju adat untuk pakaian dinas merupakan salah satu upaya dalam melestarikam budaya Banyuwangi.

Seragam adat khas Banyuwangi. ©2016 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Kamis, 06 Oktober 2016 14:55

Merdeka.com, Banyuwangi - Ada pemandangan istimewa di lingkungan Pemkab Banyuwangi, hari ini. Pada apel pagi, seluruh staf kantor Pemkab mengenakan baju adat Khas Banyuwangi.

Barisan apel yang biasanya dipenuhi aparatur negara dengan Pakaian Dinas Harian (PDH) berwarna coklat, kini terlihat lebih menarik. Mereka semua mengenakan pakaian adat khas Suku Osing. Mulai dari Sekretaris Daerah, Asisten, kepala SKPD hingga karyawan dan karyawati tanpa terkecuali.

Seragam adat itu yakni setelan baju adat hitam-hitam mengenakan udeng (penutup kepala) untuk pegawai laki-laki. Serta kebaya hitam dipadu dengan kain batik Banyuwangi untuk perempuan. Sedangkan perempuan berhijab dapat menyesuaikan hijab dengan warna sepadan.

Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi, Slamet Kariyono, menyampaikan hari ini merupakan hari perdana Pemkab Banyuwangi memberlakukan pakaian dinas baru. Hal ini didasarkan pada Peraturan Bupati (Perbub) Banyuwangi Nomor 27 Tahun 2016, tentang Pakaian Dinas di Lingkungan Kabupaten Banyuwangi yang ditindaklanjuti dengan surat edaran (SE) Sekretaris Daerah Nomor 065/236/429.013/2016 tentang penggunaan pakaian adat Banyuwangi sebagai Pakaian Dinas Harian (PDH).

"Dalam SE itu menyebutkan pedoman pakaian adat baik untuk pria maupun wanita. Pakaian ini akan digunakan satu minggu sekali, dan dipakai setiap Kamis," terang Sekkab.

Sekkab Slamet menambahkan, pemakaian baju adat untuk pakaian dinas merupakan salah satu upaya dalam melestarikam budaya Banyuwangi.

"Pariwisata kita telah dikenal luas, yang menunjukkan bahwa tradisi dan budaya kita dikagumi oleh pihak luar. Maka kita pun harus bangga dan terus berupaya melestarikan tradisi. Termasuk salah satunya mengenakan pakaian adat di kalangan birokrasi," ujar Sekkab.

Selain menumbuhkan kecintaan terhadap budaya lokal, Perbub tersebut sekaligus bertujuan untuk menghidupkan kembali industri kecil menengah (IKM) bordir di Banyuwangi. Sebab, salah satu kriteria seragam untuk karyawati adalah kebaya bordir.

"Bayangkan, jika seluruh PNS yang jumlahnya sekitar 14 ribu akan menggunakan pakaian dinas bordir, sudah berapa pesanan bordir diterima IKM tersebut. Inilah maksud kami, meski mengenakan kebaya kami berharap tidak mengurangi besarnya pelayanan publik justru semakin semangat," ujar Sekkab.

Seluruh karyawan dan karyawati Pemkab Banyuwangi menyambut baik Perbub tersebut. Tak sedikit pun dari mereka terlihat cangung. Bahkan, usai mengikuti apel pagi, mereka tak lantas masuk ruangan masing-masing. Namun berlomba-lomba mengabadikan seragam barunya dengan wefie bersama.

"Asyik. Ayo foto sekali lagi dong bareng-bareng. Kalau di depan kolam sepertinya tambah bagus," kata Nur Suciati, karyawati Bagian Pemerintahan yang berselfie dengan bangga.

(MT/MUA)
  1. Info Banyuwangi
  2. Info Kota
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA