1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

'Banyuwangi sebagai kabupaten dengan biaya hidup paling murah di Indonesia'

"Daripada gaji tinggi, inflasi tinggi, daya beli rakyat rendah," kata Anas.

©2017 Merdeka.com Reporter : Farah Fuadona | Selasa, 19 Desember 2017 14:13

Merdeka.com, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan perlu ada kebijakan yang memberikan perhatian lebih ke daerah. Hal itu sangat penting karena masih tingginya angka urbanisasi.

Anas mengatakan, kebijakan saat ini seperti dana desa sudah tepat, tapi dalam konteks kebijakan perlu diterjemahkan lebih detail. Sehingga warga desa tetap merasa nyaman tinggal di desa namun hidupnya bisa sejahtera.

"Misalnya kami di Banyuwangi kami bikin smart kampung tidak smart city. Kenapa? Karena kampung yang smart itu penting. Kemudian orang di daerah harus bahagia dengan konektivitas yang baik, kalau dia bahagia karena konektivitas bagus tempat tinggalnya nyaman saya kira urbanisasi bisa kita tekan," kata Anas saat ditemui dalam acara Seminar on Urbanization bertajuk 'Managing Urbanization for Sustainable Cities' di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (19/12).

Anas menambahkan, pemerintah perlu memperhatikan taraf hidup masyarakat. "Banyuwangi sekarang year on year inflasi terendah di Jawa Timur yaitu 2,14 persen. Kemudian dengan indeks 3,03 menempatkan Banyuwangi sebagai kabupaten dengan biaya hidup paling murah di Indonesia karena kami dianggap paling efisien. Daripada gaji tinggi, inflasi tinggi, daya beli rakyat rendah lebih baik gaji tidak tinggi tapi daya beli cukup karena biaya hidup rendah. Ini beberapa variabel yang perlu didorong untuk tumbuh di tingkat kabupaten sehingga orang tidak perlu bermigrasi ke kota," katanya.

Sementara terkait lapangan pekerjaan, masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan di setiap daerah. Solusinya dengan cara mengoptimalkan potensi-potensi yang ada di daerah sehingga bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru.

"Tentunya lapangan kerja menjadi masalah. Banyuwangi sebagai program prioritas kita pilih pariwisata. Kenapa bukan industri? Karena pariwisata dengan investasi sedikit tapi yang merasakan banyak," ujarnya.

"Saya kira ini terkait skala prioritas juga. Yang dipilih Banyuwangi ini menjadi salah satu alternatif. Tapi yang terpenting kita bangun konektivitas sehingga orang desa ke kota, orang kota ke desa menjadi lebih mudah," sambungnya.

Selain itu, Infrastruktur juga menjadi hal penting yang perlu diperhatikan. Jika infrastruktur bagus, otomatis warga akan merasa nyaman tinggal di daerahnya.

(MH/FF)
  1. Abdullah Azwar Anas
  2. Pembangunan infrastruktur
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA