"Sriwijaya Air berhasil menjaring 300.000 wisatawan Tiongkok per tahun untuk datang ke Indonesia," kata Anas.
Merdeka.com, Banyuwangi - Bersama maskapai Sriwijaya Air, Pemkab Banyuwangi membidik wisatawan Tiongkok. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas bertemu dengan Direktur Komersial Sriwijaya Air Toto Nurcahyo dan Direktur Promosi Tiongkok Kementerian Pariwisata Vinsensius untuk membahas hal itu, Jumat (20/7/2018).
Anas mengatakan, Tiongkok adalah pasar besar. Setiap tahun, 120 juta warga Tiongkok pergi ke luar negeri ke berbagai negara. Tahun 2017, ada 1,9 juta turis Tiongkok datang ke Indonesia, terbanyak dibanding negara lain.
"Bersama Sriwijaya Air, kami ingin menggarap pasar Tiongkok. Sriwijaya Air berhasil menjaring 300.000 wisatawan Tiongkok per tahun untuk datang ke Indonesia melalui penerbangannya. Dan kami antusias dengan rencana Sriwijaya mengarahkan turis Tiongkok ke Banyuwangi," ujar Anas kepada media.
Anas menambahkan, kedekatan dengan Bali juga dimanfaatkan Banyuwangi. Dari 1,9 juta turis Tiongkok yang ke Indonesia, 1,2 juta di antaranya ke Bali.
"Turis Tiongkok yang ke Bali akan kita gaet. Kalau kita tarik 10 persen saja, maka Banyuwangi dapat 120.000 turis Tiongkok dari total 1,2 juta yang ke Bali. Mereka bisa ke Bali katakanlah 4 hari, lalu 3 hari berikutnya ke Banyuwangi," ujar Anas.
Anas optimistis, prospek pasar Tiongkok sangat cerah bagi Banyuwangi. Apalagi, Banyuwangi mendapat dukungan pemerintah pusat untuk mengembangkan pariwisatanya dengan telah ditetapkan sebagai daerah penyangga pertemuan tahunan IMF-World Bank, Oktober mendatang, yang diikuti delegasi seluruh dunia. Infrastruktur landasan dan apron bandara pun terus diperluas.
"Belanja turis Tiongkok cukup besar. Data Kementerian Pariwisata, turis Tiongkok menghabiskan hampir USD 1.100 per kunjungan, dua kali lipat dibanding belanja wisatawan Singapura dan Malaysia. Prospeknya bagus, sangat bisa menggerakkan ekonomi lokal," ujarnya.
Untuk memperkuat strategi ke pasar Tiongkok, Anas akan berkoordinasi dengan daerah yang sukses membidik pasar Tiongkok, seperti Sulawesi Utara. "Saya akan belajar ke Gubernur Sulut Pak Olly Dondokambey," ujarnya.
Direktur Komersial Sriwijaya Air Toto Nurcahyo mengatakan, minat warga Tiongkok yang berkunjung ke Indonesia terus berkembang.
"Tiap hari kita datangkan 1.000 turis Tiongkok ke Indonesia. Pasarnya masih sangat tebal. Jadi kita butuh buka rute baru internasional dari Tiongkok. Banyuwangi kita bidik, karena airport Banyuwangi diarahkan menjadi international airport," ujarnya.
Mengapa Banyuwangi? Toto menjelaskan, daerah di ujung Timur Pulau Jawa ini memiliki karakter yang diminati turis Tiongkok, yakni wisata pantai dan laut.
"Turis Tiongkok suka pantai, dan Banyuwangi punya banyak. Banyuwangi juga ada Kawah Ijen dan event internasional. Itu poin tersendiri. Selain itu, sangat mudah mencari seafood enak di Banyuwangi," kata Toto.
Sriwijaya bakal menggaet jaringan agen perjalanan wisata Tiongkok untuk melakukan promosi intensif tentang Banyuwangi ke wisatawan di sana.