1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Beras organik asal Banyuwangi dipesan Amerika dan Qatar

Tiap bulan mereka mengirim 4 ton beras merah ke Amerika.

Bupati Anas panen padi varietas unggulan. ©2016 Merdeka.com Reporter : Mochammad Andriansyah | Selasa, 19 April 2016 14:01

Merdeka.com, Banyuwangi - Bupati Kabupaten Banyuwang‎, Jawa Timur, Abdullah Azwar Anas ikut panen padi organik varietas unggulan yang sudah dikembangkan oleh kelompok tani di Desa Sumber Baru, Kecamatan Singojuruh, Selasa (19/4).

Pada gelar panen raya ini, Anas secara simbolis ngerit pari (memotong padi) bersama Kades Sumber Baru, Camat Singojuruh, Kepala Dinas PU Pengairan, Kepala Dinas Pertanian, Danramil, dan Kapolsek Singojuruh.

Usai ngerit pari beramai-ramai, Anas menyempatkan diri meninjau varietas baru hasil pengembangan plasma nutfah. ‎"Ini kualitas tinggi, yang sudah dilakukan pemurnian," kata Anas.

Bupati dua periode ini juga menyebut, padi organik yang dikembangkan para petani merupakan varietas padi baru yang tidak menghilangkan kekhasan lokalnya. "Salah satunya beras hitam pulen, baunya harum. Ini belum diresmikan," sambungnya.  

Anas juga menyebut, padi organik yang dikembangkan Kelompok Tani Mendo Sampurno ini, tiap bulannya dipesan oleh Amerika dan Qatar. Khusus Negeri Paman Sam, tiap bulan diminta mengirim 4 ton beras merah per bulan.

Bupati Anas secara simbolis ngerit pari (memotong padi)
© 2016 merdeka.com/Mochammad Andriansyah




"Hebatnya, orang Amerika minta di sini (Desa Sumber Baru). Orang sini malah gak pernah makan padinya. Untuk lokal, termasuk Bali, juga meminta di sini," ungkapnya.

Sekadar informasi, padi organik yang dikembangkan para petani Desa Sumber Baru ini, ada 20 jenis padi. Rinciannya 16 padi merah dan empat padi hitam. Proses tanam juga dilakukan secara tradisional. Pun begitu dengan obat-obatan padinya, menggunakan produk lokal alias non-pabrikan.

20 varian padi organik ini, hasil kawin silang dan untuk sementara ini, masih diberi nama lokal Banyuwangi. Nama-nama beras merah organik ini misalnya. Ada yang diberi nama Kaliweni, Kalisicaluk, Kalikumbo, Kalibadeng, Kaligoro hingga Gogoniti.

Sementara beras hitam, diberi nama Watudodol, Watukebo, Joglo 1 dan Joglo 2. Bahkan, karena nama-nama padi itu masih dhorurat alias darurat, para petani meminta Anas ikut memberi nama padi organik tersebut. Dan diberilah nama A3 oleh Anas. "Ya sudah A3 saja," kata Anas sembari tersenyum.

(FF/MA)
  1. Info Banyuwangi
  2. Ulasan
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA