Dalam kesempatan itu, Anas memaparkan sejumlah pengembangan Banyuwangi dalam lima tahun terakhir.
Merdeka.com, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menghadiri acara temu kangen Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, Kamis (23/3). Temu kangen dihadiri para warga Banyuwangi yang sudah hijrah ke Penajam Paser Utara dan sekitarnya sejak 1976.
"Alhamdulillah, ikatan kekeluargaan warga Banyuwangi sangat kuat. Meski sudah puluhan tahun meninggalkan Banyuwangi, rasa cinta Banyuwangi bukannya surut atau hilang, melainkan tambah membesar. Kita semua bangga," ujar Anas.
Acara temu kangen juga dihadiri Bupati PPU Yusran Aspar dan Sekretaris Daerah PPU Tohar. Warga asli Banyuwangi yang tinggal di Balikpapan juga ikut bersilaturahim bersama.
Anas mengatakan, para warga asli Banyuwangi di mana pun mereka berada atau yang biasa disebut diaspora Banyuwangi adalah bagian penting kemajuan daerah. Mereka bisa menjadi duta pemasaran bagi wisata dan produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Misalnya produk UMKM Banyuwangi dikirim ke sini lalu dipasarkan. Tentu harus dipetakan pasarnya, mana yang cocok dan dibutuhkan di Kalimantan Timur," kata Anas.
Dia menambahkan, banyak juga diaspora Banyuwangi yang telah sukses di berbagai daerah ikut berinvestasi di Banyuwangi. Anas menyambut terbuka hal tersebut.
"Orang Banyuwangi banyak yang sukses, ada yang jadi kapolres, bupati, pengusaha, kepala rumah sakit dan lain-lain. Mari silakan bantu pengembangan Banyuwangi, bisa investasi perikanan, pertanian, atau perhotelan," kata dia.
Dalam kesempatan itu, Anas memaparkan sejumlah pengembangan Banyuwangi dalam lima tahun terakhir. Diantaranya perkembangan bandara yang lonjakan penumpangnya mencapai lebih dari 1.300 persen. Tiap hari ada tiga penerbangan rute Surabaya-Banyuwangi.
"Tidak lama lagi, sebelum Lebaran tahun ini, Insya Allah direct flight Jakarta-Banyuwangi terealisasi," kata Anas.
Di Banyuwangi juga telah berdiri sejumlah perguruan tinggi negeri. Diantaranya Universitas Airlangga yang telah membuka kampus di Banyuwangi dengan empat fakultas, dan kini jumlah mahasiswanya telah mencapai sedikitnya 700 orang dari 17 provinsi seluruh Indonesia. Dalam tiga tahun ke depan, seiring penambahan jurusan dan fakultas, jumlah mahasiswa diprediksi mencapai 5.000 orang.
"Target kami bikin fakultas kedokteran di Banyuwangi. Intinya, bapak/ibu warga asli Banyuwangi yang sudah puluhan tahun meninggalkan daerah jangan ragu menguliahkan anaknya di Banyuwangi. Selain Unair, ada politeknik negeri dan kampus-kampus swasta yang semakin baik," jelas Anas.
Di bidang kesehatan, Anas menyampaikan perkembangan pelayanan yang semakin membaik. Di antaranya RSUD Blambangan Banyuwangi yang sudah naik kelas menjadi Tipe B, sehingga bisa menjadi rujukan bagi rumah sakit lain di sekitar Banyuwangi.
"Beberapa penyakit yang dulu harus dirujuk ke Surabaya, Alhamdulillah sekarang sudah bisa ditangani di Banyuwangi. Insya Allah sebentar lagi juga sudah bisa pasang ring jantung di Banyuwangi, tidak perlu ke Surabaya lagi," kata Anas.