BKSDA Jatim wilayah Banyuwangi pernah menyatakan bahwa kebakaran hutan di Pegunungan Ijen merupakan fenomena tahunan.
Merdeka.com, Banyuwangi - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur berencana membangun sarana dan prasarana di Taman Wisata Alam (TWA) puncak Ijen tahun ini.
Beberapa item akan dibangun di Paltuding seperti tetenger atau ikon sebagai tempat selfie yang khas, playground, dan pos peralatan pemadaman kebakaran hutan.
"Biasanya satu kelompok tidak semua naik ke puncak. Ada yang menunggu di Paltuding, bisa memanfaatkan playground saat menunggu," kata Kabag Tata Usaha BBKSDA Jatim, Sihono di Banyuwangi, Kamis (1/2).
Sihono melanjutkan, pihaknya juga akan melakukan pembangunan di kawasan yang masuk bagian cagar alam Ijen. Itemnya berupa menara pemantau dan embung atau kolam penampung air hujan untuk melakukan pemadaman kebakaran hutan.
BKSDA Jatim wilayah Banyuwangi pernah menyatakan bahwa kebakaran hutan di Pegunungan Ijen merupakan fenomena tahunan.
Sihono mengaku tidak hafal jumlah anggaran yang disiapkan. Selain itu, dia juga belum tahu desain bangunan seperti apa, termasuk berapa ukuran embung yang akan dibuka.
Rencana pembangunan itu kemudian mereka sampaikan pada pihak yang berkepentingan, pelaku wisata, pemandu wisata, pecinta alam dan masyarakat dalam forum konsultasi publik.
Hari ini acara itu dihadiri 55 orang, untuk mendengarkan pendapat masing-masing pada rencana pembangunan tersebut. Sihono mengatakan pada umumnya peserta konsultasi publik menerima asalkan aturan-aturan terpenuhi dan desain bangunan mengangkat kearifan lokal.
Saat ditanyakan penolakan berbagai pihak pada pembangunan pendopo dan pagar Kawah Ijen pada 2017, Sihono menampik. Menurut dia sebenarnya tidak ada penolakan, hanya saja mereka ingin agar pembangunan dilakukan sesuai aturan.
"Tadi mereka menyarankan agar kami mengikuti aturan yang berlaku, kalau ada izin, diproses sesuai aturan," kata Sihono.