1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Bupati Anas batalkan rencana pembangunan pasar induk Banyuwangi

Alasannya sejumlah pedagang mengaku keadaan pasar sedang pailit.

Dialog Anas dengan para pedagang pasar induk Banyuwangi di pendopo kabupaten. ©2016 Merdeka.com Reporter : Suci Rachmaningtyas | Kamis, 10 November 2016 10:18

Merdeka.com, Banyuwangi - Bupati Abdullah Azwar Anas positif membatalkan rencana pembangunan pasar tradisional Banyuwangi pada 2017. Hasil keputusan tersebut diambil seusai berdialog dengan 225 orang pedagang pasar di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Rabu (9/11) malam.

Sejumlah perwakilan Paguyuban Pedagang Pasar Induk Banyuwangi (PPPIB) menyampaikan berbagai problematika yang terjadi di lapangan. Mereka mengaku telah mengantongi satu suara untuk penundaan pembangunan pasar dalam tempo satu hingga dua tahun mendatang.

"Kami tidak menyetujui pembangunan pasar untuk sekarang, harus ditunda dulu. Alasannya karena keadaan pasar sedang pailit, karena ada pasar lain (di sekeliling kota). Jadi otomatis pemerintah harus ada tindakan dulu," ujar perwakilan pedagang, Yusuf.

PPPIB mengeluhkan adanya sejumlah pasar baru di beberapa titik sehingga menyebabkan pasar induk berangsur sepi pembeli. Selain itu, penolakan pembangunan terjadi karena adanya perbedaan data jumlah pedagang antara pihak pemerintah dengan catatan paguyuban.

Menurut Koordinator pedagang kaki lima pasar Banyuwangi, Agus Hariyono mengatakan sebelum pembangunan terjadi, regulasi mengenai tata kelola lapak dan para pedagang harus segera diperjelas. Agar tidak ada pedagang yang berjualan di gang atau pintu masuk pasar. Hal tersebut sekaligus pemerataan lapak di pasar sebelah Utara agar tak kosong.

Sementara itu, sejumlah pedagang lain meminta dana APBN untuk pembangunan pasar tradisional sebesar Rp 36 miliar dapat dialokasikan untuk kredit usaha pada para pedagang, agar terlepas dari kondisi pailit.

Mendengar segala keluh kesah para pedagang, Bupati Anas mengambil keputusan final. Menurutnya pembangunan fasilitas publik tidak bisa dilakukan dengan paksaan, terlebih pasar adalah roda perekonomian vital bagi masyarakat.

"Itu kan mekanisme pasar. UMKM tumbuh. Ini tantangan baru, orang belanja pengen nyaman. Lingkungan harus dibuat nyaman. Pemerintah sebenarnya ingin buat nyaman dengan memperbaiki pasar. Tapi karena ada perbedaan pendapat ya kita tidak jadi bangun," ujar Anas.

Menurut Anas, anggaran dana APBD untuk rencana pembangunan Pasar Induk Banyuwangi akan dialokasikan untuk pembangunan puskesmas dan jalan di pelosok desa. Ia menambahkan akan segera menghentikan proses relokasi pedagang sejumlah Rp 2,4 miliar.

(FF/SR)
  1. Info Banyuwangi
  2. Pasar Tradisional Banyuwangi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA