Banyuwangi Ethno Carnival akan dimeriahkan 156 peserta parade

Merdeka.com, Banyuwangi - Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2016 bakal digelar akhir pekan ini. Tema BEC tahun ini mengangkat cerita mengenai legenda asal muasal nama Kabupaten Banyuwangi, yakni legenda Patih Sidopekso dan Sritanjung.

"Kami terus konsisten mengeksplorasi budaya kami. Banyuwangi Ethno Carnival pun kami gelar secara tematik tiap tahunnya dengan berpijak pada budaya lokal. Setelah tahun-tahun sebelumnya sempat mengangkat gandrung, barong using, seblang dan adat kemanten using. Tahun ini yang kami persembahkan kisah legenda asal mula Banyuwangi,” kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas beberapa waktu lalu.

Dalam persembahan akbar tahun ini, BEC 2016 mengambil tema The Legend of Sritanjung Sidopekso. Di mana sekitar 156 peserta akan menampilkan berbagai design tokoh Putri Sritanjung, Patih Sidopekso dan Raja Blambangan Prabu Sulah Hadi Kromo.

"Nanti akan ada fragmen yang menceritakan legenda tentang Putri Sritanjung, Patih Sidopekso serta Prabu Sulah Hadi Kromo yang menceritakan legenda asal usul nama Banyuwangi," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, MY Bramuda.

Menurut laki-laki yang akrab disapa Bram tersebut subtema Putri Sritanjung identik dengan kostum berwarna emas dan hijau. Sedangkan konsep warna merah, hitam dan emas untuk Patih Sidopeks serta kostum Raja Sulah Hadi Kromo dengan warna identik biru, silver dan emas.

Selain itu, devile BEC Kids akan diikuti oleh puluhan anak Sekolah Dasar usia 8 hingga 12 tahun. Devile ini akan menggambarkan lingkungan sekitar kerajaan dan hutan belantara tempat Patih Sidopekso mencari pusaka berupa emas tiga gulung dan keris tujuh lengkung. Lingkungan flora dan fauna dalam devile ini sekaligus menggambarkan keanekaragaman binatang dan tumbuhan di Banyuwangi.