Anas langsung menggerakkan bawahannya untuk membantu agar tiga nenek mendapat pertolongan.
Merdeka.com, Banyuwangi - Pemkab Banyuwangi, Jawa Timur kembali menerima aduan masyarakat melalui akun media sosial (medsos), Rabu (3/8). Respons cepat juga kembali ditunjukkan. Melalui Grup WhatsApp (WA), Bupati Abdullah Azwar Anas menggerakkan semua perangkatnya untuk mengatasi persoalan.
Di akun twitter-nya: @a_azwarnas, Bupati Anas menerima aduan soal kondisi satu keluarga, terdiri tiga nenek hidup memprihatinkan di Dusun Bayatrejo, Desa Wringinpitu, Kecamatan Tegaldlimo. Tiga nenek itu adalah; Musiyah (80), anak Musiyah, yaitu Ponirah (62), dan Saini (65), adik dari Musiyah.
Camat Tegaldlimo, Ahmad Laini mengatakan, usai menerima laporan tersebut, beberapa jam kemudian tim yang terdiri dari pihak kecamatan, aparat desa dan petugas Puskesmas Tegaldlimo langsung mendatangi lokasi. Ketiga nenek tersebut langsung diperiksa kondisinya.
Bahkan, dalam waktu dekat ini, rumah ketiga nenek tersebut juga akan direnovasi agar layak huni. "Alhamdulillah, setelah diperiksa tim kesehatan, kondisi ketiga nenek tersebut membaik, tidak ditemukan indikasi yang membahayakan. Kami juga langsung menyalurkan bantuan sembako dan uang tunai untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka selama beberapa hari ke depan," terang Laini.
Laini menjelaskan, Musiyah merupakan anggota keluarga tertua. Meskipun kondisinya relatif sehat, Musiyah sudah tidak bisa beraktivitas normal. Mulai dari makan, minum, hingga buang air-pun, dilakukan di atas ranjang.
Sedangkan Ponirah mengalami kebutaan. Sehingga aktivitasnya terbatas. Satu-satunya anggota keluarga yang masih bisa beraktivitas normal hanya Saini, otomatis menjadi penolong bagi ibu dan buleknya tersebut. "Saini juga menjadi tulang punggung yang menghidupi dua orang anggota keluarganya dengan berprofesi sebagai tukang pijat," jelas Laini.
Untuk menopang kehidupan mereka, lanjut Laini, pihaknya telah meminta kepala desa setempat untuk memberikan sembako dan bantuan tunai secara rutin kepada mereka. Dananya diambilkan dari dana swadaya masyarakat desa.
"Karena keluarga ini termasuk warga miskin yang sudah tidak produktif maka bantuan yang kami berikan berupa bahan pokok dan uang untuk menopang kehidupan mereka," ungkap Laini.
Selain itu, pihaknya juga telah membuka donasi dari berbagai pihak. Saat ini telah terkumpul dana Rp 15 juta untuk disumbangkan kepada ketiga nenek tersebut. "Dana itu untuk merenovasi rumah Ibu Musiyah yang memang memprihatinkan. Kita akan segera menerjunkan tim untuk merenovasinya," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Tegaldlimo, Rudi Hartawan mengatakan, meski dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya gangguan kesehatan yang berbahaya, pihak Puskesmas tetap akan terus memantau kesehatan ketiga orangtua tersebut. Pemeriksaan rutin seperti tekanan darah, maupun konsultasi kesehatan akan dilakukan setiap tiga hari sekali.
"Kami akan menjadwalkan secara rutin pemeriksaan kesehatan keluarga Ibu Musiyah. Petugas kesehatan akan datang secara berkelanjutan ke rumah mereka untuk memastikan ketiganya dalam kondisi yang sehat," ujarnya.