“Motivasi penting. Anak-anak itu harus dipompa semangatnya," kata Anas.
Merdeka.com, Banyuwangi - Bupati Abdullah Azwar Anas memotivasi 235 pelajar SMK Negeri 2 Tegalsari, Selasa (19/7). Dia mengatakan meraih sukses tak harus dengan fasilitas mewah. Tapi dengan belajar dan kerja keras. Kelak, para siswa ini bisa mencetak generasi entrepreneur andal untuk masa depan Banyuwangi, Jawa Timur.
Di hadapan ratusan pelajar dan guru-guru, Bupati Anas menceritakan masa kecilnya yang hidup serba terbatas. Namun karena doa, ikhtiar dan istikomah, dia bisa seperti sekarang, menjadi bupati di tanah kelahirannya. Bahkan hingga dua periode. “Motivasi penting. Anak-anak itu harus dipompa semangatnya. Anak-anak itu seperti pelembungan (balon). Kalau dipompa semangatnya akan membesar, tapi bisa bocor halus,” kata Anas.
Namun, anak-anak juga tetap harus waspada pada lingkungan di sekitarnya. “Lingkungan bisa jadi penghambat. Untuk itu harus ada benteng yang memagari mental anak-anak. Misalkan, kita mondok di pesantren, tapi digembosi lingkungan. Ngapain kamu mondok, ngapain belajar susah-susah. Masa anak-anak itu waktunya senang-senang,” tuturnya.
Bagi siapa saja yang di masa kanak-kanaknya hanya untuk bersenang-senang dan bermewah-mewahan, belum tentu sukses di masa depan. “Yang senang-senang hari ini, belum menjadi jaminan sukses nantinya. Lulusan SMA sekarang, bukan mencari pekerjaan, tapi harus bisa menciptakan pekerjaan. Lulusan SMA harus bisa menjadi entrepreneur andal,” katanya memberi semangat.
Di tempat sama, Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Tegalsari Tofik Santoso mengatakan, hari ini pihaknya memang sengaja mengundang Bupati Anas untuk memberi semangat kepada anak didiknya. Terlebih, sekolah yang dikelola Pemprov Jawa Timur ini baru dibangun Tahun 2015 lalu.
Saat ini, SMK Negeri 2 Tegalsari masih dihuni 235 pelajar. Rinciannya: 231 siswa kelas satu atau X dan 104 murid untuk kelas XI. “Jadi masih belum ada kelas XII. Gedung sekolah ini saja, sebenarnya ini untuk SMP, bukan SMK. Kebetulan gedung SMK-nya belum jadi dan kita pakai gedung ini dulu. Ini dibangun oleh Pemprov (Jatim), nanti gedung SMP nya kita tukar di sebelahnya,” kata Tofik.
Untuk SMP, masih dikelola Yayasan Pondok Mabadi'ul Ikhsan. “jadi SMP-nya masih swasta. Kalau SMK-nya, dulu jadi satu di pondok, kemudian diserahkan pengelolaannya ke Pemprov,” lanjut Tofik yang juga guru teknik audio video di SMA Negeri 1 Glagah ini.
SMK Negeri 2 Tegalsari sendiri, kata Tofik, dibangun Pemprov Jawa Timur di atas lahan 2 hektare milik Pondok Pesantren Mabadi'ul Ikhsan, Desa Karang Doro, Kecamatan Tegalsari, yang memang dihibahkan ke pemerintah daerah untuk pembangunan gedung sekolah.
Di Yayasan Pondok Mabadi'ul Ikhsan terdapat sekolah khusus anak usia dini atau Paud. Kemudian SD dan SMP. “Untuk SMP masih baru. SMP plus Cordova (sekolah yang tetap mengedepankan karakter kuat nilai-nilai Islam). Berlanjut SMK Negeri, yang sekarang dikelola Pemprov.” ujarnya.