"Dalam lima tahun terakhir, sudah ada 568 instansi yang berkunjung ke Banyuwangi yang rata-rata membawa rombongan besar," kata Anas.
Merdeka.com, Banyuwangi - Perkembangan pariwisata Banyuwangi dalam enam tahun terakhir mendorong tumbuhnya investasi akomodasi hunian di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu. Kini, telah berdiri jaringan Archipelago International dengan mengusung Aston Hotel and Conference Center di tengah kota Banyuwangi.
Hotel tersebut diresmikan langsung oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, yang dihadiri oleh CEO Archipelago International, John Flood, serta pimpinan Aston Banyuwangi, Sucahyo, Rabu (9/5).
Bupati Anas mengatakan kehadiran Aston di Banyuwangi semakin melengkapi fasilitas penunjang (amenitas) pariwisata di kabupaten berjuluk the sunrise of java ini. "Hadirnya Aston tentu akan menambah kamar di Banyuwangi. Selain itu, Aston akan menjadi alternatif penginapan bagi wisatawan yang berkunjung kemari. Kami tentunya tidak khawatir lagi ada tamu yang tidak kebagian kamar," kata Anas.
Dijelaskan Anas, secara perlahan Banyuwangi mulai berkembang menjadi tujuan wisata MICE (Meeting Incentive Conference Exhibition). Orang yang berkunjung ke Banyuwangi tidak hanya sekedar berwisata untuk menikmati pesona alamnya, namun banyak tamu yang ke Banyuwangi untuk benchmarking kinerja pemkab.
"Dalam lima tahun terakhir, sudah ada 568 instansi yang berkunjung ke Banyuwangi yang rata-rata membawa rombongan besar. Selain itu, Banyuwangi sudah mulai menjadi jujugan instansi untuk menggelar rapat kerja," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Anas mengimbau agar hotel-hotel di Banyuwangi ikut berperan serta mempromosikan pariwisata daerah. "Saya harap hotel tidak hanya menjual kamar, tapi juga menjual experience. Misalnya, Aston bisa kolaborasi dengan desa-desa wisata sekitar membuat paket dinner di tengah kebun buah naga. Karena di sini banyak sekali kebun-kebun buah naga. Ini akan menjadi paket komplit yang memberikan pengalaman menarik bagi para tamu," katanya.
Aston Banyuwangi adalah salah satu hotel yang dikelola jaringan perusahaan manajemen perhotelan terkemuka, Archipelago International, yang memiliki 135 properti di seluruh Indonesia, Karibia, Filipina, dan malaysia.
Sementara itu, CEO Archipelago International , John Flood, mengatakan generasi wisata masa kini lebih tertarik pada tempat-tempat baru yang masih alami. Banyuwangi dengan konsep wisata ekoturismenya mampu memposisikan diri di peta perjalanan wisata.
"Tidak hanya menjadi tujuan wisata, saya lihat memang wisata MICE di Banyuwangi mulai berkembang. Maka, Aston Banyuwangi bisa menjadi tempat yang sempurna untuk mendukung perkembangan yang berkelanjutan dan beragam di kota ini," kata John.
Hotel Aston Banyuwangi berada di tengah kota dan cukup strategis, tepatnya di Jl. Brawijaya, Kecamatan Banyuwangi. Hotel Aston sendiri mengadopsi kekhasan lokal. Tampak depan bangunannya dihiasi ornamen siluet penari paju gandrung, tari khas Banyuwangi. Di pintu masuk lobinya, juga terdapat patung gandrung ukuran besar yang seolah-olah siap menyambut kedatangan tamu. Lantai keramik dan karpet motif batik lokal Gajah Uling.
Lukisan di masing-masing kamar juga memamerkan beragam potensi lokal. Hotel ini memiliki 111 kamar Suprerior, 10 kamar Deluxe, dan 2 kamar Suite. Selain juga fasilitas lainnya, seperti ballroom berkapasitas 1000 orang, restoran, coffee shop, dan kolam renang.