"Ternyata tak ada kenaikan harga, harga cenderung turun di beberapa komoditas. Dan ini terjadi hampir di seluruh pasar Indonesia," kata Mendag.
Merdeka.com, Banyuwangi - Menjelang bulan Ramadan, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita melakukan pantauan ke pasar tradisional di Rogojampi, Banyuwangi, Kamis (10/5). Mendag memastikan kebutuhan pangan menjelang Ramadan tercukupi dengan harga yang stabil.
Mendag blusukan di pasar dan berdialog langsung dengan para pedagang untuk mendapat informasi langsung di lapangan. Mulai dari toko kelontong yang menjual bahan-bahan kebutuhan pokok hingga penjual ayam dan daging sapi. Mendag mengaku gembira karena harga-harga di pasaran masih di bawah harga eceran tertinggi (HET).
"Ternyata tidak ada kenaikan harga, bahkan harga cenderung turun di beberapa komoditas. Dan ini terjadi hampir di seluruh pasar Indonesia. Bahkan saya habis ke Bali dua hari lalu, harganya di sini lebih rendah. Beras medium, juga beras premium di bawah HET," kata Mendag.
Dari hasil pantauan saat mendag berdialog dengan pedagang diketahui jika beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga diantaranya adalah bawang putih dan cabai rawit. Keduannya turun harga dari Rp 30 ribu menjadi Rp 20 ribu. Sedangkan beberapa komoditas lainnya berada pada harga yang stabil, yakni daging sapi berkisar Rp 110-120 ribu, gula pasir Rp 11 ribu dan minyak goreng Rp 12 ribu per liter.
"Tadi daging sapi malah turun Rp 5000. Jadi kami pastikan lagi Kami sudah berkeliling ke 32 Provinsi, sudah kami pantau semuanya, kami pastikan stok nasional cukup dan tidak ada kenaikan harga begitu ada kenaikan kita drop langsung," ujarnya.
Di pasar Rogojampi, tercatat beras medium dijual dengan harga Rp 8.850 per kilogram di bawah HET Rp 9.450, beras premium Rp 12 ribu per kilogram masih di bawah HET yang Rp 12.800 ribu per kilogram. Sementara gula dibanderol Rp 11 ribu per kilogram. Komoditas ketan bahkan turun harga dari yang biasanya Rp 22-23 ribu per kilogram, kini menjadi Rp 18 ribu per kilogram.
Khusus untuk komoditas ayam potong dan telur, lanjut Mendag, memang terjadi kenaikan harga. Harga ayam potong pada kondisi normal sebesar Rp 30 ribu per kilogram menjadi Rp 33 ribu per kilogram. Sedangkan untuk telur dari Rp 22 ribu per kilogram menjadi 24 ribu per kilogram.
"Khusus untuk ayam dan telur kita beri range batas atas dan bawah, karena peternak minta supaya harga mereka tidak tertekan. Karena saat ini ada kenaikan Rp. 1000 di atas HET, segera kita hubungi mereka untuk menagih komitmen peternak sesuai HET. Karena tidak ada alasan untuk menjual di atas HET, suplai banyak bahkan berlebih, kalau sampai naik akan kita gerojokin karena kita sudah ada komitmen. Saya percaya pada komitmen mereka," ujar Mendag.
Mendag pun mengajak masyarakat untuk menyambut bulan ramadhan dengan gembira. Karena Pemerintah menjamin ketersediaan pasokan komoditas pangan dengan harga yang stabil. Mendag telah menerjunkan tim mulai pejabat Kementerian, dinas perindustrian provinsi dan daerah hingga membentuk satgas untuk mengawasi ketersediaan pangan.
"Kami juga sudah meminta Bulog untuk stand by di gudang-gudangnya. kalau sampai ada kekurangan barang langsung di gerojok untuk masyarakat," kata Mendag.
Sementara itu Kepala Subdivre Bulog Banyuwangi David Santoso, mengatakan jika stok beras di gudangnya saat ini 31 ribu ton beras medium dan 1.200 ton beras premium. Ini, kata David, bisa mencukupi stok hingga enam bulan ke depan karena bulan Juni, Banyuwangi memasuki musim panen padi.
Bulan Juni ini, dia melanjutkan, diperkirakan akan ada serapan gabah 20 ribu ton. "Sehingga kami yakini memasuki bulan puasa dan lebaran tidak akan ada lonjakan harga," kata David.
Selain beras, Bulog juga memiliki stok beberapa komoditas lainnya, yakni tepung terigu sebanyak 1,5 ton, minyak goreng 5 ribu liter, dan gula 5 ribu ton.