"Di desa-desa, ada lho anak yang setelah pulang sekolah dia ikut melihat bapaknya bekerja di sawah," kata Anas.
Merdeka.com, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berharap penerapan kebijakan Full Day School yang diwacanakan oleh Mendikbud Muhadjir Effendy betul-betul dikaji. Dia menilai kebijakan tersebut relatif bias kota, dan belum tentu cocok diterapkan di daerah yang jauh dari pusat pertumbuhan utama, seperti Banyuwangi.
"Prinsipnya kami patuh dengan kebijakan pemerintah pusat. Namun, alangkah elok jika kebijakan tersebut juga memperhatikan keberagaman wilayah, tantangan-tantangan yang ada di daerah, karakteristik daerah," ujar Anas.
Anas mengatakan, kebijakan Full Day School ini cenderung bias kota. Kebijakan tersebut belum pas jika diterapkan di daerah-daerah. "Di desa-desa, ada lho anak yang setelah pulang sekolah dia ikut melihat bapaknya bekerja di sawah, ikut melihat bapaknya merawat buah naga di kebun. Ada juga yang ikut melihat ibunya membatik. Itu bagian dari pengalaman, interaksi dengan orangtua," kata Anas, Senin (09/08).
"Saya bukannya menolak berlebihan. Tapi rasanya Full Day School kurang pas diterapkan. Baik dalam konteks filosofi pendidikan di mana tumbuh-kembang anak butuh interaksi banyak dengan orangtuanya, maupun dalam konteks kedaerahan yang macam-macam modelnya," imbuh Anas.
Oleh karena itu, Anas berharap kebijakan Full Day School perlu dikaji lebih mendalam bila diterapkan secara menyeluruh. Banyak aspek harus dipertimbangkan. "Kurang pas jika kemudian pengalaman orang kota dibawa ke orang daerah atau katakanlah orang yang tinggal di desa," ujarnya.
Lagipula, sambung Anas, tidak semua orangtua itu bekerja. Artinya, mungkin ayahnya yang bekerja, sedangkan ibunya di rumah. Atau ibunya bekerja di kantor, sedangkan ayahnya berwirausaha dari rumah.
"Kan kalau begitu tetap bisa mendampingi anak saat siang hingga sore hari. Saya kira anak tetap perlu banyak interaksi dengan orangtua yang ada di rumah karena pembentukan karakter utama kan sebenarnya dari rumah," ujarnya.
Seperti diketahui, Mendikbud Muhadjir Effendy melontarkan gagasan untuk menerapkan Full Day School untuk menekan angka kekerasan terhadap anak di luar sekolah. Full Day School dalam gagasan tersebut dikombinasikan dengan berbagai aktivitas luar kelas seusai jam pembelajaran.