Di Banyuwangi ada ratusan anak-anak yang baru lulus kuliah mengabdi mengajar di pelosok-pelosok desa.
Merdeka.com, Banyuwangi - Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Provinsi Kalimantan Timur, Edi Damansyah tertarik mengadopsi program Banyuwangi Mengajar. Pihaknya juga tertarik mengadopsi beberapa inovasi pelayanan publik di Kabupaten Banyuwangi.
"Banyak hal yang ingin kami pelajari. Bagaimana kebijakan perencanaan penganggaran. Layanan publik, Banyuwangi mengajar, kebijakan yang luar biasa, itu akan kami adopsi di Kukar. Sistem aplikasinya juga kami adopsi," ujar Edi di Lounge Pelayanan Publik, Selasa (8/5).
Edi tertarik dengan program Banyuwangi Mengajar saat mendapat cerita dari Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Anas mengatakan, di Banyuwangi ada ratusan Anak-anak yang baru lulus kuliah mengabdi mengajar di pelosok-pelosok desa. Mereka diwajibkan mengabdi setelah mendapatkan program Beasiswa Banyuwangi Cerdas yang dibiayai selama kuliah.
Usai mendapat cerita dari Anas, Bupati Kukar langsung berangkat ke Kluncing, salah satu desa pelosok di Kabupaten Banyuwangi untuk melihat Anak-anak yang mengabdi mengajar di sana. "Saya cerita bagaimana Banyuwangi mengajar, sekarang dia ke Kluncing. Karena program ini cocok diterapkan di luar Jawa. Kukar sudah punya program sarjana mengajar, tapi kan gagal," jelasnya.
Dia melanjutkan, program Banyuwangi Mengajar sudah rutin dilakukan tiap tahun. Menurutnya, desa bukan hanya membutuhkan transfer dana untuk pengembangan infrastruktur, namun juga transfer pengetahuan.
Anak-anak kurang mampu yang berprestasi mendapat kesempatan menerima beasiswa, setelah lulus wajib mengabdi di pelosok. "Banyuwangi punya kualifikasi tertentu. Anak yang berprestasi kita kuliahkan diberi beasiswa, dan wajib ke desa. Mereka masih fresh, masih semangat," katanya.