1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Dari semak belukar, Rejopuro di sulap jadi wisata taman selada

"Dulu di sini banyak semak belukar seperti hutan. Kami kemudian gotong-royong membersihkan, dan memindahkan batu-batu yang besar".

Taman selada. ©2018 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Rabu, 25 April 2018 13:14

Merdeka.com, Banyuwangi - Warga Dusun Rejopuro, Desa Kampung Anyar, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi berinisiatif untuk membersihkan tempat yang dulunya semak belukar menjadi wisata taman selada.

Mulai awal Januari 2018, warga gotong royong membersihkan, membuat gubuk-gubuk dan warung ikan bakar di sekitar sungai. Meski belum dilaunching, wisata Rejopuro ternyata berhasil memikat ratusan wisatawan tiap pekannya.

"Dulu di sini banyak semak belukar seperti hutan. Kami kemudian gotong-royong membersihkan, dan memindahkan batu-batu yang besar," ujar Kepala Desa Kampunganyar, Siti Latifah Hairiyah, Rabu (25/4).

Sungai yang jernih dengan batu-batu membuat arus lambat. Warga memanfaatkan menjadi tempat budidaya ikan nila. Selain bisa menambah daya tarik wisatawan, juga memberikan nilai ekonomis dari panen ikan.

"Yang mengelola ini pemuda Karangtaruna dan PKK. Kami tidak memungut tiket masuk sementara ini, hanya parkir dan sewa ban untuk permainan air saja," terangnya.

Siti melanjutkan, di saat akhir pekan saja, pengunjung yang berlibur ke Rejopuro rata-rata mencapai 400 orang. "Hari Sabtu dan Minggu bisa 400 orang lebih yang datang ke tempat ke sini,” kata dia.

Salah satu anggota Karangtaruna, Suwito menambahkan, hasil pengelolaan uang parkir dan penyewaan ban untuk bermain air sepakat digunakan untuk kegiatan sosial.

"Hasilnya dari tempat ini kami peruntukkan untuk membantu janda, Lansia. Kami sudah bisa membedah satu rumah warga yang tidak layak," terang Suwito.

Kepala Dinas Perikanan dan Pangan Banyuwangi, Hary Cahyo Purnomo mengatakan, wisata Rejopuro akan dijadikan wisata sekaligus sentra budidaya ikan nila.

"Di Sukamaju ada sentra ikan gurami, kalau di sini kami jadikan sentra ikan nila. Persawahan yang ada di sini juga kami kembangkan menjadi mina padi, menanam padi sambil merawat ikan," jelas Hary.

Dengan konsep wisata, kata Hary ikan nila bisa disajikan dengan olahan yang lebih bernilai ekonomi.

"Kami tinggal melatih untuk mengolah ikan nila bakar serta penyajiannya. Dan ini bisa jadi ciri khasnya sini," katanya.

(ES/MUA)
  1. Pariwisata
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA