1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Datang ke Banyuwangi Race Photography, diikuti peserta dari 12 provinsi

Banyuwangi Race Photography, berlangsung dua hari, 10-11 Maret. Hari ini, peserta terlebih dahulu mengikuti materi workshop fotografi.

Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Banyuwangi Dwi Marhaen Yono. ©2018 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Sabtu, 10 Maret 2018 11:51

Merdeka.com, Banyuwangi - Peserta Festival Banyuwangi Race Photography diikuti 204 peserta dari 12 Provinsi. Peserta bakal berburu moment terbaik di Desa Wisata Using, Kemiren, Kabupaten Banyuwangi. Ajang ini, diharapkan bisa membantu promosi wisata di Banyuwangi melalui foto.

Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Banyuwangi Dwi Marhaen Yono menjelaskan, peserta diikuti oleh kalangan pelajar hingga fotografer profesional.
"Peserta pelajar ada 73 orang. Kategori umum ada 131, mereka rata-rata dari luar daerah se-Indonesia," ujar Marhaen, Sabtu (10/3).

Banyuwangi Race Photography, berlangsung dua hari, 10-11 Maret. Hari ini, peserta terlebih dahulu mengikuti materi workshop fotografi. Untuk materi kalangan pelajar, diisi oleh fotografer disabilitas, Ahmad Zulkarnain dan fotografer profesional Eko Sumartopo.

Sementara untuk peserta umum, materi workshop pada siang ini, diberikan oleh Mario Blanco, fotografer profesional dan seniman asal Bali.

"Mario Blanco adalah anak dari pelukis, Antonio Blanco yang membuat Bali terkenal hingga saat ini, sehingga banyak wisatawan yang datang karena lukisannya," kata Marhaen.

Usai mengikuti workshop, semua peserta akan berkumpul di Desa Kemiren, kata Marhaen, ada 12 atraksi yang disediakan panitia untuk objek foto. Menariknya, lomba ini baru ditentukan temanya saat di lokasi.

"Tema lomba baru ditentukan saat berlangsungnya acara lomba. Jadi tinggal memilih sesuai tema, kalau atraksinya kami sediakan di 12 titik," jelasnya.

Beberapa atraksi yang disajikan, antara lain aktivitas Ibu-ibu yang memasak kuliner tradisional pecel pitik, permainan tradisional egrang, musik gedokan dengan lesung, angklung paglak, ngopi, kesenian barong, pasar jajanan tradisional, perajin gamelan dan aktivitas membersihkan alat musik serta menjemur kasur.

Banyuwangi Race Photography, akan berlangsung menarik dan kompetitif. Selian melibatkan pemateri fotografi dari kalangan profesional, peserta yang ikut juga banyak yang sudah berpengalaman.

Peserta Banyuwangi Race Photography yang dinilai cukup berbobor, salah satunya, Suwardi, peserta asal Tarakan, Kalimantan Utara. Dia tercatat pernah menjuarai berbagai lomba skala nasional dan internasional. Dia pernah juara 1 APEC internasional Photo Competition 2015, PATA Gold Award kategori Travel Journalism.

"Peserta lain ada dari Jayapura Papua, Samarinda, Bali, Jakarta, Sumatera," katanya.

 

(ES/MUA)
  1. Info Kota
  2. Seniman
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA