1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Di hadapan anak medsos Banyuwangi, Fitri Carlina prihatin pada konten negatif

Banyuwangi miliki 800 ribu pengguna internet, 784 ribu di antaranya merupakan pengguna aktif.

Pertemuan anak medsos Banyuwangi . ©2018 Merdeka.com Editor : Endang Saputra | Sabtu, 10 Maret 2018 15:57

Merdeka.com, Banyuwangi - Pedangdut Fitri Carlina kembali tampil di Banyuwangi, Jawa Timur menjadi pembicara dalam pertemuan anak-anak media sosial (medsos) yang digelar di Blambangan Ballroom, Hotel Ketapang Indah Banyuwangi, Sabtu (10/3).

Fitri mengatakan keprihatinannya terhadap konten-konten negatif yang beredar di sosmed, khususnya di Banyuwangi. Memang tidak banyak, tetapi ada akun Instagram yang mencatut nama Banyuwangi dengan menampilkan foto wanita seksi.

"Kontennya seksi tetapi lebih ke arah porno. Itu sebaiknya difilter lebih baik ya," kata Fitri.

Sebelum upload sebuah foto atau video ke medsos, kata Fitri harus memeriksa sekali lagi konten tersebut. Mulai dari pakaian, pose dirinya, hingga kata yang terucap atau tertulis dalam caption mengganggu orang lain atau tidak.

"Boleh sih lucu-lucuan atau bagaimana tetapi masih dalam batasan kesopanan. Global bukan berarti harus internasional, tetapi di mana jiwa kita, jiwa kita di Banyuwangi, itu yang harus ditunjukkan," kata biduan berambut panjang itu.

Dia juga berpesan agar pengguna medsos menganggap dunia daring atau online, dianggap sama dengan dunia nyata atau luring. Keduanya sama-sama memiliki aturan dan etika yang harus dipatuhi untuk melindungi hak orang lain secara adil.

"Ada kan orang di sosmed kata-katanya sangat tajam, setajam silet. Tetapi mengkerut di dunia offline," kata dia.

Sementara itu kepada Merdeka Banyuwangi, Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Banyuwangi Budi Susanto mengatakan pihaknya menggelar acara yang dihadiri 100 orang itu untuk mengajak pegiat sosmed membangun Banyuwangi.

Dia mengatakan Banyuwangi memiliki 800 ribu pengguna internet, 784 ribu di antaranya merupakan pengguna aktif. Menurutnya hal itu merupakan potensi besar dalam upaya membangun Banyuwangi.

"Kita juga punya potensi bentang alam yang indah, potensi budaya yang lestari sejak nenek moyang. Nah potensi alam, budaya dan masyarakat pengguna medsos ini kita arahkan untuk membangun Banyuwangi," kata Budi.

Dia mengatakan medsos memiliki kecepatan yang dibutuhkan untuk mempromosikan pariwisata daerah. Pihaknya berusaha merangkul para warganet Banyuwangi itu berkontribusi dalam pembangunan daerah.

"Bagaimana kita sama-sama menjual bagaimana Banyuwangi bisa dilihat dan diketahui tidak hanya orang Banyuwangi, tapi juga orang luar negeri," katanya.

 

(ES) Laporan: Ahmad Suudi
  1. Pariwisata
  2. Media sosial
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA