Di Banyuwangi banyak objek-objek menarik. Terutama alam dan budayanya.
Merdeka.com, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur menggelar Race Photo Competition yang diikuti 204 fotografer dari 13 provinsi di Indonesia. Peserta dari kalangan pewarta foto, hobi foto, fotografer profesional, komunitas hingga pelajar berlomba foto dengan tema 'identik' di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Minggu (11/3).
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam sambutannya mengatakan terimakasihnya kepada peserta yang datang dari berbagai kota di Indonesia. "Kompetensi fotografi ini yang pertama masuk dalam rangkaian Festival Banyuwangi. Kami berharap keindahan alam dan budaya Banyuwangi bisa tersebar dan tampil dalam foto-foto berkualitas," kata Anas.
Tema 'identik' harus dimaknai, dikembangkan dan jelaskan sendiri oleh para peserta melalui hasil fotonya. Pada sesi pertama ini, dan sesi kedua setelah istirahat siang, mereka berkeliling desa mencari obyek menarik.
Tersedia 12 spot oleh panitia, yang menjadi obyek utama seperti Angklung Paglak dan pembuatan Barong Osing Kemiren.
Pengumpulan foto di sesi pertama, paling lambat diterima pukul 11.00 WIB. Setiap peserta di setiap sesi, hanya boleh menyodorkan 1 foto ke meja penilaian juri. Penilaian pemenang bukan pada foto terbaik, tapi foto yang memiliki kesesuaian tertinggi pada tema.
Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Banyuwangi Muhammad Yanuar Bramuda mengatakan even ini tak hanya menyasar obyek di Desa Kemiren saja. Bram menceritakan beberapa fotografer terlihat mengambil Matahari terbit di Pulau Santen pagi ini.
"Event ini dalam rangka eksplore budaya dan alam Banyuwangi. Mereka pasti akan membagikan hasil foto mereka sehingga menjadi media promosi pariwisata kita," katanya.