Ada sejumlah langkah pengembangan wisata yang kini sedang digarap Pemkab Banyuwangi.
Merdeka.com, Banyuwangi - Dalam rangkaian kunjungan ke Banyuwangi sepekan ini untuk membuka penerbangan Jakarta-Banyuwangi dan meresmikan hotel berbintang empat El Royale Hotel, Menteri Pariwisata Arief Yahya ”menantang” Banyuwangi. Di antaranya menjadikan Banyuwangi sebagai wisata unggulan yang kian diminati wisatawan mancanegara (wisman) dengan target kunjungan 100.000 wisman pada 2019 dari posisi 2016 sekitar 60.000 orang.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, pengembangan pariwisata terus dilakukan. Dengan berbagai keterbatasan, sejumlah kreativitas dimunculkan, seperti beragam atraksi festival, bandara dengan terminal hijau pertama di Indonesia, penataan destinasi, promosi berbasis digital, dan penambahan infrastruktur penunjang baru.
”Pariwisata itu jalan tercepat memutar ekonomi, sudah banyak teori dan buktinya. Sekarang promosi, bulan depan ada orang datang. Belanja makan pasti bayar, tidak bisa ngutang. Wisatawan nginap di homestay, hotel, tidak mungkin di masjid. Tapi prosesnya tidak mudah. Dan tidak bisa hanya peran pemerintah daerah. Promosi Bali di Eropa itu sudah ada lebih dari 100 tahun lalu. Banyuwangi baru memulai, tapi akan terus tumbuh,” kata Anas.
Anas memaparkan sejumlah langkah pengembangan wisata yang kini sedang digarap. Misalnya, pembangunan marina yang ditargetkan rampung total akhir 2018. “Tahun ini Insya Allah bisa selesai sebagian, kapasitas 40 yacht, restoran dan eco park. Tahun depan bisa dituntaskan kapasitas 140 yacht, lounge, boat yard. Doakan ya,” kata Anas.
Selain itu, cable car atau kereta gantung di kawasan Kawah Ijen dalam proses perizinan pemerintah pusat. Pemasangan jetty di Pantai Watudodol di utara Banyuwangi tuntas Februari 2018. Ada pula penataan tambahan di sekitar pantai tersebut untuk ”mencegat” wisatawan yang akan menyeberang ke Bali.
”Fasilitas juga terus bertambah. Misalnya hotel, sekarang ada 3.571 hotel, kemarin tambah hotel berbintang empat baru El Royale Hotel. Sampai tahun depan proses konstruksi satu hotel bintang empat, satu bintang tiga, satu konsep resor,” ujarnya.
Aspek aksesibilitas, kini ada penerbangan langsung Jakarta-Banyuwangi, selain rute yang telah ada sebelumnya Surabaya-Banyuwangi.
Dari sisi SDM, pelatihan secara berkelanjutan digelar. “Hari ini ada pelatihan ratusan fronliners pariwisata Banyuwangi oleh Kementerian Pariwisata. Setelah Lebaran, Badan Ekonomi Kreatif menurunkan tim, nama programnya IKKON 2017, yang mendampingi day to day pelaku wisata dan ekonomi kreatif. Memang Banyuwangi masih banyak kekurangan, tapi tetap harus bergerak, kalau nunggu sempurna ya nggak gerak-gerak. Kami senang Kemenpar dan Bekraf turun tangan membantu,” ujar Anas.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata Arief Yahya menargetkan Banyuwangi bisa menjadi tujuan wisata dunia. Hal ini karena Banyuwangi telah memiliki daya dukung pariwisata yang memadai, baik dari sisi aksesibilitas, amenitas (fasilitas penunjang), maupun atraksi. “Untuk Banyuwangi, kami terus dorong agar pada 2019 bisa menjadi tujuan wisata dunia," ujarnya.