1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Emil Dardak jelaskan program sambut industri 4.0 di Indo Agro Expo Banyuwangi

"Lebih dari 30 persen penduduk Jawa Timur bekerja di pertanian tapi kontribusi ekonominya hanya 12 persen".

Wakil Gubernur Jawa Timur Terpilih Emil Elestianto Dardak/ Ahmad Suudi . ©2018 Merdeka.com Editor : Endang Saputra | Selasa, 16 Oktober 2018 14:47

Merdeka.com, Banyuwangi - Wakil Gubernur Jawa Timur Terpilih Emil Elestianto Dardak menjelaskan berbagai program yang akan dilaksanakannya bersama Gubernur terpilih Khofifah Indar Parawansa untuk menyambut revolusi industri 4.0 dalam acara Indo Agro Expo, di Banyuwangi, Senin (15/10).

Mula-mula Emil mendengarkan keluhan dari puluhan pelaku usaha agro dari produsen kuliner hingga pembuat pestisida organik dan pendamping pertanian. Beberapa masalah terungkap, misalnya sulitnya ekspor ke Amerika sejak Donald Trump menjadi presiden, rantai penjualan yang terlalu panjang, regulasi sertifikasi Badan POM atau institusi penerbit sertifikat lainnya, permodalan, mesin produksi hingga sulitnya bahan baku.

Namun keluhan para pelaku usaha agro yang paling utama sulitnya lolos sertifikasi food grade yang sebetulnya akan mampu mengangkat penjualan produk mereka hingga pasar ekspor. Sertifikat food grade ditentukan dari kualitas bahan baku, mesin, sanitasi ruang produksi dan packaging, kandungan nutrisi dan kualitas bungkus kemasannya yang harus membuat produk makanan aman dikonsumsi pembeli.

"Ada masalah konsinyasi dan penjualan yang berbelit-belit, masalah kontinuitas bahan baku di mana kita ini (bahan baku) banyak yang diekspor juga, hal-hal yang sebetulnya masyarakat kita ingin ikut mengolah. Lalu, teknologi yang sesuai dengan sertifikasi food grade terutama di pasar ekspor," kata Emil.

Untuk itu beberapa program akan dibangun saat dirinya menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur nanti seiring berlangsungnya revolusi industri 4.0 agar menjadi solusi bagi para pelaku usaha agro. Revolusi industri jilid 4 ini ditandai dengan berkembangnya teknologi penemu lokasi secara digital, big data, kecerdasan dan sensor buatan, serta konektivitas dan transparansi data.

"Lebih dari 30 persen penduduk Jawa Timur bekerja di pertanian tapi kontribusi ekonominya hanya 12 persen. Maka ada hal-hal untuk efisiensi, generasi milenial harus masuk ke pertanian dengan teknologi," katanya.

Suami aktris Arumi Bachsin itu menjelaskan keterlibatan generasi milenial yang banyak memiliki kemampuan berteknologi harus dikonsolidasi. Program Milenial Job Centre yang akan dibangunnya bertujuan mengundang pekerja lepas generasi milenial yang ahli di berbagai bidang seperti desain kemasan, desain web, pemasaran online, legal, dan perpajakan.

Namun mereka bekerja tidak dilepas begitu saja melainkan juga mendapatkan mentoring dan penilaian rate dari jam terbang dan kualitas kerja masing-masing. Sehingga pemilik usaha yang mengalami berbagai kesulitan bisa mudah mendapatkan solusi dari ahli di bidang yang tepat di Job Centre tersebut.

"Nah ini larinya kemana (saat mendapatkan masalah), kalau ke perusahaan konsultan mahal. Kita mau bikin Milenial Job Centre, di mana teman-teman yang punya keprofesionalan tidak kebingungan hanya mencari pekerjaan di kantor. Mereka bisa mulai mencari klien dan membangun jam terbang," kata Emil.

Ada pula program big data yang bernama Pelayanan Informasi Super Koridor (Permaisuri) yang juga berisi komoditas pangan yang tengah ditanam para petani se Jawa Timur. Dengan informasi tersebut petani-petani jadi tahu berapa hektare lahan yang sedang ditanami bawang merah sebagai pertimbangan dia sendiri akan menanam bawang merah juga atau tidak.

Indo Agro Expo sendiri merupakan pameran agro dari hulu ke hilir di Banyuwangi yang digelar dari tanggal 11 sampai 16 Oktober 2018. Taman bunga, buah, bonsai, kolam ikan, produk olahan hasil agro, lelang buah, hingga seminar agri bisnis digelar selama 6 hari di tengah kota Banyuwangi.

Digelar oleh Yayasan Kedaulatan Pangan Nusantara (YKPN) dan PT Convergence Global bekerjasama dengan Pemkab Banyuwangi, untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Ketua YKPN Soud Aminah mengatakan pihaknya bermaksud menjadi intermediasi antara petani, peternak, pembudidaya di sisi supply dengan perusahaan pengolahan pangan, eksportir dan pasar global di sisi demand.

Caranya dengan mendorong terjadinya crowd funding untuk permodalan, crowd marketing untuk penjualan, crowd logistic untuk pengangkutan, dan crowd sourching untuk memenuhi kebutuhan tenaga ahli. Dia mengatakan masyarakat kelas menengah dan atas mulai percaya untuk menanamkan modal pada project-project agro dalam skala besar maupun kecil.

Seluruh jalur marketing akan diaktifkan, melalui offline maupun online, dalam negeri maupun luar negeri. Banyak juga ahli-ahli muda berbagai bidang yang bisa disambungkan untuk membantu para pengusaha di bidang bisnis agro.

"YKPN memiliki komitmen tinggi untuk berkontribusi dalam membantu petani dan pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan demi terwujudnya kedaulatan pangan yang terintegrasi," katanya.

 

(ES) Laporan: Ahmad Suudi
  1. Pertanian
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA