"Jadi ini data warga miskin di Banyuwangi, sudah dipetakan lewat aplikasi. Dan setiap orang bisa melaporkan untuk membantunya".
Merdeka.com, Banyuwangi - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah diajak keliling oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas untuk melihat ruangan lounge pelayanan publik di Kantor Pemkab Banyuwangi, Senin (2/4).
"Ini dulu gudang, dan sekarang kami manfaatkan untuk ruang pelayanan publik," ujar Anas saat menyambut Fahri.
Saat di dalam, Anas menunjukkan beberapa hasil inovasi yang telah dikerjakan Banyuwangi. Bagaimana desain lounge yang dikemas nyaman untuk dikunjungi masyarakat atau setiap tamu.
"Jadi ini data warga miskin di Banyuwangi, sudah dipetakan lewat aplikasi. Dan setiap orang bisa melaporkan untuk membantu melengkapi data kemiskinan ini," kata Anas.
Aplikasi yang bernama Jalin Kasih ini, dirancang untuk memvalidasi semua data dan problem kemiskinan secara lengkap. Data penduduk miskin dikelompokkan berdasarkan program pengentasan kemiskinan yang sesuai untuk masing-masing individu.
Dari situ, Fahri memastikan kerja peta kemiskian yang telah dibuat di Banyuwangi. Setiap kepala keluarga, berapa jumlah anggotanya, sudah bisa langsung terlihat.
Selain itu, Anas juga menunjukkan sistem E-monitoring smart kampung, semua proyek yang berlangsung di Banyuwangi bisa termonitoring lewat aplikasi tersebut.
"Sehingga kami bisa memonitor dari bawah. Jadi realnya seperti ini, salah satu model smart kampung. Jadi ini dari bawah, kalau smart city sudah biasa. Tahun kemarin total yang studi banding ke Banyuwangi sudah sampai 24 ribu untuk belajar," ujar Anas.
Melihat inovasi tersebut, Fahri jadi optimis bahwa model Indonesia bisa lebih bersih dan tidak kalah dengan negara lain.
"Tinggal kepercayaan diri kita, Indonesia akan punya jalan, untuk mendapatkan peradapan baru. Saya ucapkan terimakasih ke Bupati, telah memberikan optimisme untuk Indonesia," jelasnya.
"Ini rupiah per rupiah ketahuan, kalau data detail begini Indonesia bisa bebas korupsi. Sebentar lagi, saya membuat buku tentang menggugat indikator kesejahteraan rakyat. Meski statistik, kadang rakyatnya tidak merasa," kata dia.
"Ini rupiah per rupiah ketahuan, kalau data detail begini Indonesia bisa bebas korupsi. Kalau begini, ini nanti yang enak pengganti (Anas) supaya nanti, cukup tidur saja," ujarnya sambil tertawa.