1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Festival Kuwung beri ruang kreatif antar etnis Banyuwangi

"Festival ini memberi ruang untuk tampil dalam bentuk tradisi dan budaya masing-masing. Semangatnya sama dengan nusantara bersatu," ujar Anas.

Ogoh-ogoh dalam Festival Kuwung. ©2016 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Minggu, 04 Desember 2016 12:22

Merdeka.com, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi kembali menggelar Festival Kuwung 2016. Kali ini puluhan pertunjukan seni budaya yang ditampilkan dalam karnaval, tarian dengan sedikit balutan teatrikal tampil untuk menghibur masyarakat Banyuwangi dan wisatawan.

Pertunjukan tersebut, merupakan seni budaya lokalitas yang menjadi ciri khas keberagam etnis di Banyuwangi. Mulai pertunjukan seni budaya khas Madura, Using, Melayu Mandar, Jawa Mataraman hingga Tionghoa. Tidak hanya Banyuwangi, pertunjukan seni budaya asal Provinsi Bali, Kalimantan, dan beberapa kota di Jawa Timur juga tampil memeriahkan festival ini.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyampaikan, Festival Kuwung merupakan event yang memberikan ruang tidak hanya untuk keberagaman kesenian di Banyuwangi, tapi juga untuk daerah lain. Selain untuk mengikat silaturahmi, melalui event ini juga sebagai upaya untuk menjaga nilai keberagaman dan toleransi antar etnis.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas memberikan sambutan dalam Festival Kuwung 2016
© 2016 merdeka.com/Mohammad Ulil Albab

"Jadi bagaimana festival memberi ruang bagi etnis untuk tampil dalam bentuk tradisi dan budaya masing-masing. Dan ini semangatnya sama dengan Nusantara bersatu, yang kita tampilkan dalam bentuk kebudayaan," ujar Bupati Anas kepada Merdeka Banyuwangi, Sabtu (3/12) malam.

Anas melanjutkan, seringnya pagelaran Festival di Banyuwangi bukan hanya untuk menarik wisatawan agar berkunjung, namun juga memberi ruang kreatif bagi masyarakat dan terutama generasi muda untuk tampil.

"Maka event ini sebenarnya bagi Banyuwangi bukan hanya ditujukan untuk menarik wisatawan hadir di Banyuwangi, tapi 53 event ini adalah ruang publik yang disiapkan Banyuwangi agar anak-anak bisa tampil, tidak hanya berlatih," jelasnya.

Selain itu, untuk Festival Kuwung merupakan kegiatan yang paling lama sebelum adanya Banyuwangi Festival. "Dan satu-satunya yang memberi ruang bagi daerah lain untuk menampilkan keseniannya," jelasnya.

Festival Kuwung ini digelar mulai pukul 19.00 WIB. Sejak baru dimulai sampai acara usai, Festival Kuwung ini dimulai di depan Kantor Pemkab Banyuwangi dan berjalan sampai Taman Blambangan.

Sementara itu, untuk tamu yang hadir antara lain Prof. Rhenald Kasali, Sandrina Malakiano dan Eep Saefulloh Fatah, juga tamu dari berbagai daerah di Indonesia dan berbagai negara seperti Jepang dan Jerman.

Tim Kesenian Probolinggo turut hadir meramaikan Festival Kuwung 2016
© 2016 merdeka.com/Mohammad Ulil Albab

Marisa wisatawan asal Jerman yang hadir bersama tiga temannya ini, mengaku terkesan dan bangga bisa hadir dan melihat keberagaman seni budaya yang ditampilkan dalam Festival Kuwung. "Malam ini saya sangat senang sekali bisa melihat bermacam-macam kebudayaan. Apalagi budaya tarinya. Ini adalah pengalaman saya yang luar biasa," jelas Marisa usai menonton Festival Kuwung.

Beberapa kesenian tari yang ditampilkan dalam festival ini, antara lain deskripsi pertunjukan seni budaya Using yakni tradisi Seblang Olehsari dan Bakungan. Sebuah tari ritus yang sudah berlangsung turun-temurun sebagai wujud rasa syukur atas kesuburan dan panen. Sekaligus memohon agar dijauhkan dari bala' atau serangan penyakit.

Juga terdapat tarian jaranan dari Kabupaten Kediri, kemudian Sumbawa Barat dengan tarian Siar Kipas sebagai simbol ramah tamah, musyawarah dan mufakat.




(FF/MUA)
  1. Info Banyuwangi
  2. Seni dan Budaya
  3. Festival Banyuwangi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA