"Nantinya wisatawan bisa menikmati dengan memetik sendiri durian, buah naga, sayuran, dan lainnya," kata Hary.
Merdeka.com, Banyuwangi - Tidak hanya pantai dan gunung yang menjadi pemikat wisatawan yang ada di Banyuwangi. Bahkan gubuk sederhana yang didirikan di atas bukit di antara sawah-sawah, berhasil menarik wisatawan untuk datang.
Gubuk 2 lantai beratap rumbia yang dikelilingi bermacam-macam bunga itu berada di Desa Banjar, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi.
Pemandangan istimewa dari tempat itu, selain terasering sawah yang subur adalah Kota Banyuwangi yang jauh di bawah. Bahkan bila hari cerah, Selat Bali dan Pulau Bali akan samar menampakkan keindahannya.
Ketua Pengelola Taman Langit, Rusdil Badi mengatakan dengan dukungan warga desa, para pemuda yang menyiapkan lokasi tersebut.
"Selain alamnya yang indah, wisatawan juga bisa mengikuti proses pengambilan nira (penyadapan), pengolahan hingga pencetakan gula merah oleh warga," kata Rusdil, Kamis (8/2).
Banyak wisatawan melakukan trekking mengelilingi Desa Banjar dan menjadikan gubuk itu sebagai persinggahan favorit. Mereka mengusir keringat dengan angin segar, ditemani kopi gula aren, air kelapa muda dan jajanan berbahan jahe-gula aren khas Banyuwangi bernama Tali Abrem.
Sementara itu di Dusun Lida, Desa Gambiran, Kecamatan Gambiran juga banyak gubuk tengah sawah yang menyedot kunjungan wisatawan. Istimewanya di sini banyak bukit kecil atau gubuk yang memberikan pandangan yang unik.
Kepala Dinas Perikanan dan Pangan (Disperipangan) Banyuwangi Hary Cahyo Purnomo mengatakan, di gubuk-gubuk itu akan dibuat semakin banyak gubuk agar wisatawan bisa melihat hamparan sawah.
"Nantinya wisatawan bisa menikmati dengan memetik sendiri durian, buah naga, sayuran, dan lainnya. Wisatawan juga bisa memancing ikan dan bisa langsung diolah dan dinikmati," kata Hary.
Area wisata di sana akan dibangun dengan konsep agro wisata. Fasilitas yang akan dibangun di antaranya kolam ikan, pohon durian, buah naga, dan sayuran hidroponik.
Hary menuturkan pengembangan tempat wisata itu akan melibatkan warga dalam setiap prosesnya.
"Kami mengoptimalkan kelompok budidaya ikan dan kelompok masyarakat pengawas Cempo Lulut, untuk merintis wisata gumuk tengah sawah," katanya.