Semua sistem kinerja aplikasi pelayanan publik bisa diminta untuk diterapkan di Kabupaten Sukoharjo.
Merdeka.com, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi kembali menerima kunjungan dari jajaran Pemerintah Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah dan jajaran DPRD Sabang sebanyak 40 orang. Kedua rombongan ini ingin melakukan studi di sektor pariwisata.
"Kami merasa ada satu kesamaan tujuan di sektor pariwisata. Kami ingin mempelajari dan melihat, mana yang bisa kami pakai dan tiru untuk mengembangkan sektor pariwista di Sabang," ujar Afrizal Wakil Ketua DPRD Sabang, di Aula Minakjingo Pemkab Banyuwangi, Kamis (9/3).
Sementara Asisten Perekonomian, Pembangunan Pemkab Sukoharjo, Widodo ingin belajar tentang sistem pelayanan publik yang sudah berbasis online di Banyuwangi. Mulai dari E-village budgeting, SPM Online, E-tax monitoring, perizinan online dan yang lainnya.
"Bupati kami memerintahkan kepada staf-stafnya untuk studi tiru, terkait pengembangan E-Gov di Kabupaten Banyuwangi ini. Dan akan kami terapkan di Kabupaten Sukoharjo," ujar Widodo.
Ke depan, Widodo juga ingin melakukan MoU dengan Kabupaten Banyuwangi agar semua sistem kinerja aplikasi pelayanan publik bisa diminta untuk diterapkan di Kabupaten Sukoharjo. "Tadi teman-teman kami sudah berkunjung ke bagian Kominfo, keungan, perizinan, pemerintahan dan organisasi. Ke depan kami akan menyusun draf MoU dan meminta semua aplikasi untuk diterapkan di Sukoharjo," jelasnya.
Menyambut kedatangan rombongan, Asisten Administrasi dan Pemerintahan, Choirul Ustadi mewakili Bupati Banyuwangi menceritakan bagaimana Banyuwangi melakukan branding pariwisata, membuat tagline, hingga menyusun semangat kerja bersama untuk mengenalkan Banyuwangi.
"Film discovery Banyuwangi ini salah satu untuk menunjukkan potensi pariwisata. Pariwisata menjadi payung semua kegiatan. Branding daerah ada tapi harus punya tagline, yakni the sunrise of java. Jadi tempat pertama kali menerima matahari di pulau jawa. Itu sebagai spirit untuk meningkatkan kinerja," jelas Choirul.
Sepanjang Januari hingga awal November 2016, sudah ada 345 lembaga maupun instansi dari luar kota yang datang untuk studi banding ke Banyuwangi. Sementara total rombongannya berjumlah 24.150 orang, dengan rata-rata tiap rombongan mencapai 70 orang.