1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Kampoeng Ekspresi, destinasi wisata baru di Tengah Hutan Jati Banyuwangi

"Bukan sekadar desa wisata secara artifisial saja dengan bersolek dari cat fisiknya. Namun desa yang bisa 'mengecat' kehidupan," kata Anas.

Kampung Ekspresi Banyuwangi. ©2018 Merdeka.com Reporter : Mohammad Taufik | Senin, 30 April 2018 13:04

Merdeka.com, Banyuwangi - Pesatnya perkembangan pariwisata di Banyuwangi, memantik tumbuhnya kreativitas warga. Salah satunya warga Dusun Curahpacul, Desa Tambakrejo, Kecamatan Muncar yang kreatif menyulap hujan jati jadi Kampoeng Ekspresi. Sebuah kampung buatan ajang kreativitas anak-anak muda desa.

Di Kampoeng Ekspresi, terdapat amphitheatre alam yang terbuat dari bambu. Sederhana tapi memiliki makna. Di amphitheatre ini menjadi tempat anak-anak muda di Dusun Curahpacul untuk mengapresiasi diri. Amphitheatre ini menjadi tempat mereka berlatih dan pertunjukan seni, baik tari, musik, teater, dan seni tradisi lainnya.

Tempat itu menjadi panggung warga desa untuk mencintai seni. Di sekitar amphitheatre, terdapat pasar rakyat yang menjajakan kuliner tradisional khas Banyuwangi, utamanya kuliner asli desa setempat. Seperti rujak kelang, rujak yang berisi aneka buah, yang dicampur dengan kuah pindang ikan hangat yang ditambah petis ikan. Ada juga rujak colet, buah-buahan yang dimakan dengan mencolekkan pada bumbu petis. Selain itu juga ada aneka jajanan tradisional, seperti cenil, lupis, beras kencur, dan jajanan pasar lainnya.

Lapak-lapak penjual terbuat dari gubuk-gubuk bambu beratap jerami. Sederhana namun eksotis, sangat menyatu dengan konsep alam yang diusung Kampoeng Ekspresi. Di sana, pengunjung bisa menikmati beragam kuliner di meja-meja kayu di bawah pohon jati. Berwisata kuliner sambil menikmati segarnya sepoi angin dan indahnya atraksi seni budaya yang tersaji di alam terbuka.

Uniknya, transaksi jual belinya tidak menggunakan uang tunai melainkan memakai koin khusus yang bisa ditukarkan di tempat. "Ini menarik. Saya mengapresiasi kreasi warga desa di sini. Ini murni kreasi dan swadaya warga desa," kata Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, saat meresmikan Kampung Ekspresi, Minggu (29/4).

Dengan adanya Kampoeng Ekspresi ini, menurut Anas, tidak hanya menonjolkan sisi wisatanya saja, namun ada proses edukasi pada anak-anak untuk mencintai seni budaya. Selain juga ajang silaturahmi bagi warga desa.

"Zaman sekarang ini warga yang semakin individualistis, sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri. Anak- anak juga asyik dengan gadgetnya sehingga tidak saling bertegur sapa. Dengan adanya kampung ekspresi ini, mereka bisa berkumpul dan menjalin silaturahmi," ujar bupati 44 tahun ini.

Selain itu, perekonomian warga juga ikut terangkat, karena bisa menjual jajanan dan makanan khas desanya. Anas mengatakan konsep dari desa wisata, adalah wisata yang bisa mengangkat potensi lokalnya. Potensi yang dikemas menjadi sebuah atraksi yang menarik bagi wisatawan.

"Bukan sekadar desa wisata secara artifisial saja dengan bersolek dari cat fisiknya. Namun desa yang bisa 'mengecat' kehidupan dan kekayaan lokalnya untuk bisa dinikmati wisatawan. Kampoeng Ekspresi ini menjadi salah satu contohnya. Saya harap desa yang lain bisa meniru konsep ini dan mengembangkannya sesuai potensinya," kata Anas.

Anas mengatakan, seperti Kampoeng Ekspresi, minimal mengintegrasikan sektor pertanian, kekhasan kuliner, dan tempat yang menarik seperti pasar rakyat yang khas.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Muhammad Yanuarto Bramuda, mengatakan, di Kampoeng Ekspresi ini, selain pasar tradisional, juga bisa petik buah jeruk dan buah naga secara langsung. "Di sekitar Kampoeng Ekspresi banyak terdapat kebun jeruk dan buah naga. Wisatawan bisa memetik buah dan langsung dinikmati di lokasi," kata Bramuda.

Kampoeng Ekspresi ini akan dibuka seminggu sekali setiap akhir pekan, agar ada rasa rindu dan penasaran dari masyarakat. "Dengan dibuka seminggu sekali, ada rasa penasaran pertunjukan apa yang akan ditampilkan, dan jajanan yang disuguhkan. Ini akan menjadi magnet baru penyedot wisatawan ke Banyuwangi," tambah Bramuda.

Baru diresmikan, destinasi ini langsung disesaki pengunjung. Salah satunya Supiyah (53) warga Desa Tambakrejo yang datang bersama keluarganya. Dia penasaran dengan destinasi wisata baru di desanya. Dia juga mengaku senang ada tempat wisata yang tak jauh dari rumahnya.

"Senang sekali. Jadi kalau mau berwisata keluarga gak usah jauh-jauh. Disini juga lengkap, gak hanya makanan tapi juga ada atraksinya. Lokasinya juga sejuk, nyaman banget," katanya.

(MT/MT)
  1. Pariwisata
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA