“Kami melihat Bupati Banyuwangi punya komitmen yang tinggi terhadap pendidikan. Sehingga dipilih kerja samanya dengan Banyuwangi," kata Woodhouse
Merdeka.com, Banyuwangi - Komitmen Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terhadap pendidikan dasar mendapatkan perhatian dari Kartika Soekarno Foundation (KSF). Lembaga non-profit yang bergerak dalam pengembangan potensi anak-anak tersebut menyatakan akan membantu pendidikan dasar di Banyuwangi dalam kerja sama peningkatan pendidikan.
Hal itu dinyatakan Direktur Eksekutif KSF Stephen James Woodhouse saat ditemui Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di ruang kerjanya, Senin (31/7). Banyuwangi di bawah kepemimpinan Bupati Azwar Anas oleh KSF dinilai memiliki komitmen yang kuat dalam pengembangan pendidikan.
“Kami melihat Bupati Banyuwangi punya komitmen yang tinggi terhadap pendidikan, bisa menciptakan lingkungan pendidikan yang baik. Kerja Dinas Pendidikannya juga cukup efektif, sehingga dipilih kerja samanya dengan Banyuwangi. Kerja sama bisa memberikan nilai tambah pendidikan dasar di Banyuwangi yang menurut saya telah berjalan baik,” ungkap Woodhouse yang merupakan mantan Kepala Unicef Indonesia, Malaysia, dan Eropa.
Lingkungan pendidikan baik di Banyuwangi yang dimaksud Woodhouse adalah program-program yang telah dikembangkan pemkab. Mulai dari prioritas anggaran pendidikan, toilet bersih, hingga ruang publik untuk bermain anak.
Bentuk kerja samanya nanti, terang Woodhouse, akan dilakukan lewat pelatihan dan peningkatan ketrampilan kemampuan pengajaran, terutama bagi kepala sekolah. "Selama ini yang dilatih tentang cara pengajaran hanya guru saja, namun kepsek tidak. Padahal sebagai manajer, hampir 75 persen keberlangsungan sistem pendidikan bergantung kepadanya. Untuk itu, kita akan memotivasi dan melatih para manajer tersebut tentang cara mengajar yang efektif, efisien dan menyenangkan,” kata Woodhouse.
Kerja sama tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat. Pelaksanaannya sendiri akan melibatkan 71 kepala sekolah SD di Kecamatan Banyuwangi dan Kabat. Mereka akan diberikan training hingga bulan April 2017 . Materinya, lanjut dia, tentang guru yang seharusnya menjadi fasilitator dan bisa memotivasi anak didik mengembangkan potensinya.
“Nanti sistemnya in-out. Kepsek kita bekali ilmu, kembali ke sekolah, lalu pelatihan lagi, dan seterusnya begitu hingga April mendatang. Selain kepala sekolah, juga akan dilibatkan tokoh masyarakat dan wali murid agar bisa terlibat dalam peningkatan pendidikan di sekolah tersebut,” imbuh Woodhouse.
Woodhouse menambahkan, usai pelatihan pendidikan pengajar SD ini, pihaknya berencana melakukan peningkatan pendidikan PAUD dan pengetahuan gizi lewat posyandu. "Setelah program pendidikan dasar, rencananya akan kami teruskan di PAUD dan posyandu,” ujar dia.
Sementara itu, Bupati Anas menyambut hangat tawaran dari KSF tersebut. Hal tersebut, sesuai dengan harapan Pemkab Banyuwangi untuk membangun pendidikan yang melibatkan partisipasi masyarakat secara efektif. “Saya menyambut dengan tangan terbuka, berbagai kerjasama dengan berbagai pihak yang bertujuan untuk meningkatkan pendidikan di Banyuwangi. Seperti halnya yang dilakukan oleh KSF ini,” ungkapnya.