"Logonya sudah kita rancang, kami berharap logo ini bisa membuat akseptasi dari masyarakat itu bisa yakin".
Merdeka.com, Banyuwangi - Penerapan program Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) Bank Indonesia (BI) kini dalam tahap pencetakan kartu. Bank-Bank telah mendapatkan izin penerbitan kartu berlogo garuda merah itu dan mulai bisa penggantian kartu ATM nasabah akhir Maret mendatang.
Asisten Direktur Departemen Elektronifikasi dan Gerbang Pembayaran Nasional Irwan Daud mengatakan kartu baru itu bisa diterima di mesin ATM atau device atau edisi lintas Bank. Manfaatnya nasabah Bank tidak harus mencari mesin ATM yang sesuai dengan Bank-nya untuk melakukan transaksi.
"Logonya sudah kita rancang, kami berharap logo ini bisa membuat akseptasi dari masyarakat itu bisa yakin, oh iya bahwa kartu ini diproses secara domestik," kata Irwan setelah acara sosialisasi GPN, di hall Hotel Santika Banyuwangi, Selasa (27/3).
Untuk mendapatkan manfaat itu, nasabah dikenakan Merchant Discount Rate (MDR) yang nilainya merupakan prosentase dari besar nilai transaksi.
Untuk yang transaksi on us atau di mesin ATM Bank yang sesuai dengan kartunya, dikenakan 0,15 persen. Sementara untuk transaksi off us atau di mesin Bank lain dikenakan 1 persen dari nilai transaksi.
Pemakaian kartu ATM di mesin ATM yang berbeda sebelum bisa dilakukan di beberapa Bank. Tetapi untuk yang debit belum bisa, atau kalaupun bisa akan dibutuhkan proses internasional.
Ketentuan nilai MDR sebelumnya juga lebih tinggi, yakni di angka 1,6 sampai 2,6 persen.
"Jadi ada mekanisme di mana nasabah datang ke kantor Bank untuk melakukan penggantian kartu domestik," kata Irwan.
Dia juga menjelaskan Bank-Bank pasti tetap membutuhkan waktu dalam melakukan pergantian kartu debit nasabah. Untuk itu penggantian kartu akan dilakukan terus secara bertahap.
"Ini juga punya rentang waktu, bukan berarti harus terburu-buru. Karena melihat ketersediaan kartu di Bank masing-masing," katanya.