Kemajuan Banyuwangi saat ini tidak terlepas dari kontribusi para penulis, baik yang bekerja sebagai jurnalis maupun yang hanya menulis di medsos.
Merdeka.com, Banyuwangi - Keindahan lembah Gunung Ijen, Banyuwangi memberikan keseruan tersendiri dalam penyelenggaraan Indonesia Writers Festival yang pertama kali digelar. Lebih dari 150 penulis dari berbagai kota tidak hanya menikmati rangkaian acara yang berkualitas, namun juga menikmati panorama alam yang mempesona.
Acara yang diselenggarakan di Jiwa Jawa Resort, Licin Sabtu sore (21/9), itu memang didesain berbeda. Kegiatan literatif biasanya dilaksanakan di gedung tertutup. Namun, kali ini digelar di amfiteater terbuka. Desain panggung terbuka dengan hiasan bambu yang dekoratif berpadu dengan harmonis dengan bentangan persawahan hijau dan keindahan puncak gunung.
"Acaranya keren, tempatnya yang nyaman, alamnya mempesona. Membuat kita jadi kerasan di sini," ungkap Fitri, salah seorang peserta dari Surabaya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Fira Basuki. Novelis yang didapuk jadi salah satu pembicara di acara tersebut, mengaku bakal sering-sering ke Banyuwangi untuk bisa menikmati keindahan alamnya.
"Alamnya yang hijau dan alami, bakal jadi inspirasi yang keren untuk menulis novel," kata dia.
Panorama alam yang indah dari Gunung Ijen, memang sengaja dipilih untuk ajang Indonesia Writers Festival tersebut. Hal ini diungkapkan oleh Uni Lubis sebagai penggagas dari kegiatan tersebut.
"Kami pilih Ijen, harapannya bisa memicu mereka untuk menulis beraneka tema, mulai traveling, wisata, budaya, olah raga, dan lain-lain, serta menyampaikan kepada publik dengan cara yang lebih berkualitas," jelas Uni.
Indonesia Writers Festival yang digelar salah satu media online Indonesia, menghadirkan beberapa pengisi acara yang menarik. Ada jurnalis senior sekaligus founder Narasi Channel Najwa Shihab, jurnalis senior Uni Lubis, serta novelis Fira Basuki, hingga Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, dan lain-lain.
Kegiatan tersebut juga menarik minat penggiat literasi di Banyuwangi. Mereka tak kalah antusiasnya dengan para penulis dari luar kota yang jauh-jauh datang untuk mengikuti Indonesia Writers Festival. Nur Holipah, salah satu penulis cerpen di Banyuwangi, mengaku telah mendaftar kegiatan tersebut sejak pertama kali mendapatkan informasi.
"Saya ingin belajar lebih banyak tentang dunia kepenulisan dari para tokoh yang telah sukses dalam karir kepenulisannya," ungkap gadis yang juga mengajar di SMPN 1 Banyuwangi itu.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang membuka acara tersebut, mengajak para penulis untuk ikut serta mempromosikan Banyuwangi. Menurutnya, kemajuan Banyuwangi saat ini tidak terlepas dari kontribusi para penulis, baik yang bekerja sebagai jurnalis maupun yang hanya menulis di media sosial.
"Banyuwangi ini jauh dari ibu kota, jadi sangat sulit untuk bisa menjadi fokus pemberitaan nasional. Namun dengan kecanggihan portal online dan media sosial, berbagai potensi Banyuwangi tersebar luas, hingga memberikan dampak positif bagi kami," ungkapnya.
Ada banyak hal, menurut Anas, yang bisa dikabarkan dari Banyuwangi. Tidak hanya bentang alam yang lengkap dari gunung hingga lautan. Namun juga ada kekayaan budaya, beragam pertujukkan seni hingga olahraga serta inovasi di bidang pemerintahan dan pelayanan publik.