"Pelabuhan yang di Banyuwangi ini bisa menjadi penghubung untuk ke timur," kata Bambang.
Merdeka.com, Banyuwangi - Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Bambang Haryo, meminta Pelabuhan Tanjungwangi di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menjadi pelabuhan petikemas. Dia mengatakan banyak potensi pertanian Banyuwangi seperti kopi, cokelat, ikan dan buah yang bisa dikirim dengan petikemas ke Indonesia bagian timur.
Dia mengatakan hal itu bisa menambah faktor muat penumpang pelabuhan yang selama ini masih terisi 50 persen. Ada dermaga baru yang bisa menampung kapal laut generasi ketiga dengan panjang sekitar 180 meter yang bisa menerima loading kontainer. Namun dermaga itu belum diserahterimakan kepada PT Pelindo III cabang Tanjungwangi.
Bambang mengatakan Pelabuhan Tanjungwangi termasuk dalam alur laut kepulauan Indonesia (Alki) III dimana kapal laut asing juga diizinkan berlabuh secara damai. Dia berharap Pelindo III cabang Tanjungwangi secepatnya melakukan kontainerisasi di pelabuhan yang berada di Pantai Meneng itu.
"Pelabuhan yang di Banyuwangi ini bisa menjadi penghubung untuk ke timur. Jadi dari timur atau ke timur sebagai feeder. Jadi ini sangat potensial untuk dikembangkan," katanya saat meninjau dermaga Tanjungwangi, Kamis (31/5).
Selain itu dia mengatakan akan medorong Kementerian Perhubungan untuk membuka akses kereta barang pada pelabuhan. Dia menambahkan hal itu bisa dilakukan dengan menambah 1 kilometer lagi laju kereta yang kini berhenti di Stasiun Banyuwangi Baru.
Dengan integrasi angkutan kereta dan pelabuhan, dia berharap berbagai komoditi bisa lebih mudah sampai ke pelabuhan dan turut didistribusikan lintas laut dengan kontainer. Dia mengatakan langkah itu bisa mendorong kemungkinan ekspor langsung dari Banyuwangi dengan petikemas.
"Jadi dulu di zaman Belanda, kereta api di wilayah Banyuwangi ini luar biasa besar, karena lebih besar daripada kereta-kereta yang ada di barat. Saya juga ingin pemerintah memprogramkan pelabuhan dengan stasiun kereta api barang," kata Bambang lagi.
Dia juga berharap Pemerintah Kabupaten Banyuwangi membangun jalan akses ke stasiun-stasiun menjadi 2 kali lebar jalan yang ada sekarang. Pasalnya kereta api termasuk kendaraan umum yang banyak diminati masyarakat hingga wisatawan.
Selanjutnya dia mengatakan moda transportasi publik masal lanjutan di stasiun-stasiun di Banyuwangi harus ditingkatkan, termasuk infrastruktur di dalam terminal itu sendiri. "Terminalnya kurang besar, penumpang 200 orang, bangku ruang tunggunya hanya cukup untuk 50 orang. Ini harus ditambah," katanya saat meninjau Stasiun Karangasem Banyuwangi.
Sementara itu, General Manager (GM) PT Pelindo III cabang Tanjungwangi, Lina Ratnasari, sebelumnya mengatakan pihaknya tengah mengatur langkah agar pengiriman barang dengan petikemas di Pelabuhan Tanjungwangi itu bisa terealisasi tahun ini.
Selama ini belum ada kapal yang membawa kontainer barang yang sandar di Tanjungwangi, termasuk KM Bintan Utama yang merupakan bagian dari program tol laut yang sandar pertama Senin (14/5), bukan jenis kapal petikemas. Dia mengatakan mengirim barang dengan kapal petikemas jauh lebih murah bagi pengirim barang daripada harus carter 1 kapal besar seperti yang selama ini terjadi.
Upaya menjadikan Tanjungwangi menjadi pelabuhan petikemas telah lama dilakukan. Tapi sebelumnya berorientasi pada pengapalan kontainer ekspor, dimana ada minimal jumlah kontainer yang diangkut yang belum bisa dipenuhi eksportir lokal Banyuwangi.
Lina mengatakan, sebenarnya pengapalan petikemas juga bisa dilaksanakan di rute-rute pengiriman barang domestik. "Kita berencana jalankan petikemas yang domestik dulu, tidak langsung ekspor. Sebenarnya potensi untuk mengirimkan barang dengan kapal petikemas dari Banyuwangi ke Indonesia timur sangat besar," kata Lina.
Direktur Keselamatan dan petugas yang melaksanakan tugas (PYMT) Direktur Komersial PT Kereta Api Indonesia (KAI), Apriyono, mengatakan akan menindaklanjuti permintaan untuk meningkatkan infrastruktur pelayanan stasiun di Banyuwangi.
Dia mengatakan sebetulnya perbaikan dan pengerjaan pembenahan stasiun di Banyuwangi sudah dilakukan hingga sekarang, misalnya di Stasiun Banyuwangi Baru. "Mengenai fasilitas sudah mulai kami benahi di beberapa stasiun, termasuk di stasiun Banyuwangi Baru. Dan ini di Stasiun Karangasem juga masih pekerjaan, untuk menambah akses kenyamanan penumpang," katanya.