1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Dulu mudik gratis Banyuwangi-Sapeken disiapkan dua kapal, sekarang cuma satu

"Harus ada armada pengganti untuk mengantisipasi lonjakan pemudik ke Kepulauan Sapeken," kata Agus.

Ilustrasi kapal. ©2018 Merdeka.com Reporter : Mohammad Taufik | Jum'at, 01 Juni 2018 14:32

Merdeka.com, Banyuwangi - Bila tahun lalu mudik gratis angkutan laut rute Banyuwangi-Kepulauan Sapeken menggunakan 2 kapal, tahun ini berpotensi hanya menggunakan 1 kapal saja. Pasalnya kapal perintis Sabuk Nusantara 57 sedang dalam kondisi docking untuk diperbaiki.

Sementara kapal perintis Sabuk Nusantara 56 yang masih beroperasi akan memulai angkutan mudik gratis tanggal 3 Juni besok. Namun Sabuk Nusantara 56 yang memiliki kapasitas maksimal 350 orang diperkirakan
tidak akan memadai untuk mengangkut pemudik yang tahun lalu jumlahnya mencapai lebih dari 800 orang.

Kepada Merdeka Banyuwangi, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjungwangi Agus Winartono mengatakan pihaknya tengah mengajukan permohonan adanya kapal pengganti Sabuk Nusantara 57. Dia mengatakan sarana yang diminta memang 2 kapal, juga untuk angkutan biasa di luar musim mudik.

"Harus ada armada pengganti untuk mengantisipasi lonjakan pemudik ke Kepulauan Sapeken. Total penumpang 800 orang lebih, itu kalau terangkut 1 kapal kan kurang," kata Agus di kantornya, Kamis (31/5).

Bila Sabuk Nusantara 57 belum selesai docking, diharapkan ada kapal pengganti dengan kapasitas sama. Jadwal angkutan mudik gratis Banyuwangi-Kepulauan Sapeken pada 3 dan 13 Juni. Masyarakat yang ingin menggunakan layanan spesial hari raya ini bisa mendaftar ke PT Pelni atau Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur.

Sementara itu, Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Haryo yang melakukan kunjungan kerja ke Pelabuhan Tanjungwangi mengatakan akan berkoordinasi dengan Dirjen Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) agar masalah kekurangan kapal perintis itu segera teratasi.

"Dan 1 kapal ini sekarang sedang melaksanakan docking, ini yang sekarang harus didesak lagi agar yang sedang docking ini segera beroperasi," katanya.

Dia juga menyarankan agar KSOP Tanjungwangi bisa meminjam kapal ferry bila kapal Sabuk Nusantara 57 atau penggantinya tak kunjung datang. Dia mengatakan kebanyakan tipe kapal ferry adalah A101L yang mampu melaut hingga 50 mil dari pantai. Atau tipe A101P yang jangkauannya lebih jauh, yakni hingga 200 mil dari pantai.

"Kalau yang docking itu nggak dateng-dateng pakai kapal ferry saja. Kalau L itu jarak 50 mile dari pantai, padahal jarak Sapeken tidak sampai 50 mil dari sini (Banyuwangi)," kata Bambang.

(MT/MT) Laporan: Ahmad Suudi
  1. Mudik Lebaran 2018
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA