"Ini pertama kali saya memainkan musik dangdut di Indonesia. Saya mulai belajar kemarin malam, saya masih tahu sedikit," kata Junior.
Merdeka.com, Banyuwangi - Seorang mahasiswa asal Republik Benin, bernama Junior Toffi tiba-tiba membuat heboh suasana jamuan makan malam di Pendopo Sabha Swagata Blambangan Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (2/4).
Pasalnya Junior tiba-tiba bermain alat musik keyboard, dan membawakan lagu 'Kopi Dangdut' diiringi grup musik Brain Coustic Banyuwangi. Tidak ayal membuat sebelas kawannya sesama mahasiswa beda negara dan beberapa tamu lain berjoget bersama.
Mereka merupakan mahasiswa 12 negara peserta Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI yang akan berlatih menari, bermain musik dan bernyanyi lagu tradisional Banyuwangi. Selain dari Republik Benin dan Maluku Indonesia, mereka berasal dari Brunei Darussalam, Thailand, Singapura, Kamboja, India, Azerbeijan, Jepang, Bulgaria, Timor Leste, dan Fiji.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengundang mereka dalam acara makan malam di pendopo, yang juga digelar sebagai acara ramah tamah dengan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah, yang tengah berkunjung ke Banyuwangi.
Setelah Fahri Hamzah bergeser ke acara lain, sesi musik dimulai menjadi kesempatan Mohammad Farhan Zeb Khan mahasiswa India bernyanyi lagu India, Custodio Dos Santos e Silva asal Timor Leste yang membawakan Despacito dengan gitarnya. Terakhir Junior yang merupakan mahasiswa University of Benin, Nigeria, beraksi dengan tuts-tuts keyboard melantunkan Kopi Dangdut.
Tidak disangka Junior baru mengenal lagu ciptaan Fahmi Shahab itu sehari sebelumnya di Sanggar Sayu Gringsing, Kelurahan Kampung Melayu, tempat dia dan kawan-kawannya akan menimba ilmu kesenian tradisional Banyuwangi.
"Ini pertama kali saya memainkan musik dangdut di Indonesia. Saya mulai belajar kemarin malam, saya masih tahu sedikit," kata Junior kepada Merdeka Banyuwangi.
Dia mengatakan sangat suka bermain musik. Dia bertekat akan menekuni bidang musik di sepanjang hidupnya.
"Musik adalah spirit bagi saya. Selama di Banyuwangi saya akan eksplore musik tradisional Banyuwangi dan akan saya kombinasi dengan kemampuan musik saya," kata dia.
Selama 3 bulan mereka akan tinggal di Banyuwangi, berlatih kesenian tradisional kabupaten di ujung timur Pulau Jawa itu, untuk kelak ditampilkan dalam acara Indonesia Channel di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat. Mereka ditargetkan mampu menampilkan 3 tari tradisional Banyuwangi dan satu permainan musik tradisional Banyuwangi disertai vokal lagu.
"Saya akan ambil bagian dalam proyek musik," kata Junior yang malam itu mengenakan kemeja berwarna putih dengan ikat kepala dan semacam sarung berwarna biru.