1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Mencintai keberagaman lewat bukber bareng kawan lintas iman

"Dari dulu kami sudah akrab, dan baru sekarang coba mengajak murid untuk memberi pengalaman baru tentang keberagaman," ujar Ali Mukhlisin.

Buka bersama lintas agama. ©2017 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Rabu, 14 Juni 2017 16:01

Merdeka.com, Banyuwangi - Puluhan anak-anak lintas agama, terlihat saling berbagi dan berkenalan saat buka puasa bersama di SMA Katolik Hikmah Mandala, Kelurahan Mojopanggung, Banyuwangi. Anak-anak dari beragam agama mulai dari Katolik, Kristen, Khonghucu dan Islam saling belajar mencintai keberagaman.

Mereka bertemu dari SMA NU Gombengsari yang datang ke SMA K Hikmah Mandala berjumlah sekitar 20 orang. Mereka saling belajar tentang materi ekstrakulikuler, keliling sekolah, baru kemudian buka bersama.

"Kami ingin menunjukkan indahnya keberagaman, karena NKRI ini tidak hanya Islam. Dari dulu kami sudah akrab, dan baru sekarang coba mengajak murid untuk memberi pengalaman baru tentang keberagaman," ujar Ali Mukhlisin, Kepala Sekolah SMA NU kepada Merdeka Banyuwangi, Selasa (13/6).

Selanjutnya, kata Ali, silaturahmi ini akan dilanjutkan dengan mengajak bermain bola voly di SMA NU Gombengsari.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMA K Hikmah Mandala, Romo Catur Wibawa mengatakan nilai-nilai keberagaman memang perlu dikenalkan kepada para siswa.

"Dengan perbedaan ini bisa menjadi indah. Memang sekolah Katolik, tapi di sini yang diajarkan tentang nilai universal," katanya.

Di SMA K Hikmah Mandala, kata Catur, ada 20 persen siswanya beragama Islam dari 280-an siswa. Kemudian 50 persen siswa Kristen, 25 persen Katolik dan 5 persen-nya Hindu dan Konghuchu. "Ada Katolik, Hindu, juga. Termasuk guru-gurunya juga beragam," ujarnya.

Usai saling berkenalan, para siswa ini kemudian makan takjil bersama. Dilanjutkan salat berjamaah Magrib bagi yang muslim. Baru kemudian makan bersama lagi.

Stefanus Natan, salah satu siswa kelas satu SMA K Hikmah Mandala mengatakan, pengalaman menghargai perbedaan sudah pernah dia alami sebelumnya.

"Pas waktu Hari Raya Nyepi umat Hindu di Curahcati, ikut partisipasi mau arak ogoh-ogo, ikut bantu buat sama ikut ngarak. Bagi saya perbedaan itu indah," ujar Stefanus.

Selain itu, Risnawati salah satu siswi SMA NU mengaku senang karena bisa mendapatkan pengalaman pertama kali tentang mencintai keberagaman.

"Saya senang, ini pengalaman yang baru dan pertama buat saya. Untuk mencintai keberagaman yang ada di indonesia. Mengetahui perbedaan lain, dan bisa menyatu dalam kehidupan kita. Dan Alhamdulillah bisa mendapat teman baru," ujarnya.

(MT/MUA)
  1. Info Banyuwangi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA